KOMPAS.com - Banyak orang sebal dengan ngengat, serangga yang mirip kupu-kupu yang suka terbang dan menempel pada orang. Tak sedikit orang yang ingin membasmi serangga yang biasanya muncul di malam hari.
Sebuah penelitian baru menunjukkan ngengat memiliki peranan penting bagi penyerbukan tanaman, terutama di malam hari.
Makalah penelitian yang diterbitkan di jurnal Biology Letters menemukan bukti, ngengat memiliki peran vital yang seringkali diabaikan dalam penyerbukan bunga dan tanaman.
"Ngengat nokturnal melengkapi pekerjaan penyerbukan di siang hari, membantu menjaga populasi beragam tumbuhan," ujar Richard Walton, ilmuwan lingkungan di University College London dan penulis utama studi ini, seperti dilansir dari CNN, Senin (18/5/2020).
Baca juga:
Walton menambahkan serangga ini juga menyediakan cadangan keanekaragaman hayati alami. Keberadaan serangga ini juga dibutuhkan oleh lebih banyak spesies tumbuhan dan hewan, di antaranya seperti burung dan kelelawar.
Tim dari University College London (UCL) mencatat, lebah, tawon, kupu-kupu dan hoverflies menjadi koloni serangga penyerbuk di siang hari. Serangga-serangga ini mengunjungi berbagai spesies bunga yang berbeda.
Membandingkan data hasil pengamatan dengan yang dilakukan ngengat, serangga ini membawa serbuk sari dari lebih banyak spesies bunga dan menyerbuki bunga dalam waktu semalam.
Baca juga:
Studi ini dilakukan saat populasi ngengat di dunia menghadapi penurunan yang parah. Temuan ini sangat penting mengingat spesies lebah juga menghadapi kondisi yang sama, yakni penurunan populasi.
Apabila spesies lebah atau kupu-kupu tertentu menghilang dari lanskap, kata Walton, ngengat berpotensi mengisi celah penyerbukan, di mana ini sangat penting bagi ekosistem yang sehat.
"Ketika kita menyadari bahwa mereka adalah kontributor penting bagi proses penyerbukan, menjadi lebih penting untuk melindungi populasi ngengat karena kita mungkin menempatkan diri kita dalam risiko," tulis Walton.