KOMPAS.com - Tinggal di kota slow living atau kota dengan gaya hidup santai belakangan menjadi impian banyak orang yang tinggal di kota-kota besar.
Hal ini karena kebanyakan dari meraka telah jenud dengan gaya hidup cepat yang sering kali hanya mengejar kuantitas tanpa memperhatikan kualitas.
Dikutip dari laman 优游国际.com, slow living adalah istilah yang merujuk pada gaya hidup yang menekankan pada kehidupan yang lebih sederhana, santai, dan lebih sadar akan waktu dan lingkungan sekitar.
Baca juga: 10 Daerah dengan UMK 2025 Terendah di Pulau Jawa, Banjarnegara Peringkat Satu
Melalui rangkaian liputan jurnalisme, Harian 优游国际 telah menganalisi wilayah mana saja di Indonesia yang paling baik untuk menerapkan gaya hidup slow living.
Hasilnya ada 5 kota (kawasan aglomerasi) yang dinilai paling baik untuk menjalani gaya hidup slow living.
Baca juga: Resmi, Ini Besaran UMK 2025 di 35 Kabupaten dan Kota Se-Jateng
Deretan kota-kota ini menjadi kawasan terbaik untuk slow living yang dinilai dari biaya hidup, keamanan, dan infrastruktur.
Selain itu, kota-kota ini juga menawarkan keseimbangan antara aksesibilitas dan ketenangan, cocok untuk gaya hidup santai atau masa pensiun.
Namun, apakah UMK 2025 di kota-kota tersebut sebanding dengan kenyamanan yang ditawarkan?
Baca juga: Daftar Besaran UMP, UMSP, UMK dan UMSK 2025 di Jawa Tengah
Kota slow living di Kedu Raya meliputi Kabupaten Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Magelang, dan Kota Magelang.
Rincian UMK 2025 untuk kota-kota ini yaitu Kabupaten Purworejo Rp 2.265.937,67, Temanggung Rp 2.246.850, Wonosobo Rp 2.299.521,38, Magelang Rp 2.467.488, dan Kota Magelang Rp 2.281.230.
Kota slow living di Tasikmalaya Raya meliputi Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis dan Garut, serta Kota Banjar dan Tasikmalaya.
Rincian UMK 2025 untuk kota-kota ini yaitu Kabupaten Tasikmalaya Rp 2.699.992,26, Pangandaran Rp 2.221.724,19, Ciamis Rp 2.225.279,16, Garut Rp 2.328.555,41, Kota Banjar Rp 2.204.754,48, dan Tasikmalaya Rp 2.801.962,82.
Kota slow living di Banyumas Raya meliputi Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, dan Cilacap.
Rincian UMK 2025 untuk kota-kota ini yaitu Kabupaten Purbalingga Rp 2.338.283,12, Banyumas Rp 2.338.410, Banjarnegara Rp 2.170.475,32, Kebumen Rp 2.259.873,55, dan Cilacap Rp 2.640.248.
Kota slow living di meliputi Kabupaten Malang, Lumajang dan Probolinggo serta Kota Malang, Probolinggo, dan Batu.