优游国际

Baca berita tanpa iklan.

72 Siswa Keracunan di Cianjur, BGN Telusuri Penyebab dan Evaluasi Program MBG

优游国际.com - 24/04/2025, 05:55 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Insiden keracunan massal yang dialami puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat, setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan dan pengawasan program ini.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa penyebab pasti dari kejadian ini masih dalam proses investigasi.

"Berbagai penyebab terus kami telusuri dengan teliti," ujar Dadan, Rabu (23/4/2025), usai meninjau langsung kondisi anak-anak dan guru yang dirawat di rumah sakit akibat insiden tersebut.

Baca juga:

Berapa Banyak Korban Terdampak?

Menurut Dadan, terdapat total 72 siswa dari dua sekolah yang mengalami gejala keracunan setelah menyantap hidangan MBG. Rinciannya, 52 dari 78 siswa MAN 1 dan 20 dari 167 siswa SMP PGRI 1 Cianjur menunjukkan gejala keracunan.

"Semuanya telah ditangani dengan baik, setiap anak mendapatkan pelayanan dan observasi terbaik dari rumah sakit," tambah Dadan.

Dadan menuturkan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cianjur telah beroperasi sejak 15 Januari 2025 dan insiden ini merupakan kejadian pertama yang terjadi di wilayah tersebut.

"Setiap hari SPPG Cianjur memproduksi antara 2.071 hingga 3.470 porsi Makan Bergizi Gratis untuk sembilan sekolah," katanya.

Baca juga:

Apa Langkah Tindak Lanjut dari BGN?

Sebagai langkah cepat, BGN telah menambahkan satu Standar Operasional Prosedur (SOP) baru, yakni pengelolaan sisa makanan tidak lagi dilakukan di sekolah, melainkan dipusatkan di SPPG.

Dadan juga menegaskan bahwa BGN akan memperkuat pengawasan serta memberikan pelatihan tambahan bagi sumber daya manusia di lapangan.

"Tujuan kami bukan sekadar menyikapi kasus, tapi membangun sistem pangan sekolah yang kuat, aman, dan berkelanjutan," ujarnya.

BGN masih menunggu hasil analisis dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat.

Baca juga:

Hasil ini diperkirakan keluar dalam 7 hingga 10 hari ke depan. Dadan menegaskan bahwa spekulasi atas penyebab harus dihindari sambil menunggu hasil laboratorium.

Adapun, Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, meminta BGN untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG. Ia menekankan pentingnya pengawasan dari hulu ke hilir demi meminimalisasi risiko.

"Pengawasan terhadap keseluruhan standar operasional harus dilakukan dengan cermat agar bantuan pemerintah tidak berubah menjadi musibah," ujar Netty dalam keterangan tertulis.

Ia juga menyoroti bahwa kejadian di Cianjur bukanlah insiden pertama terkait MBG, sehingga evaluasi yang komprehensif sangat dibutuhkan.

Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "S".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hilang 3 Bulan di Teluk Bintuni Papua, Pencarian Iptu Tomi Marbun Kembali Dilakukan

Hilang 3 Bulan di Teluk Bintuni Papua, Pencarian Iptu Tomi Marbun Kembali Dilakukan

Sulawesi Selatan
Penampakan Megahnya Ruang Kerja Dedi Mulyadi di Bogor, Tapi Atapnya Masih Bocor

Penampakan Megahnya Ruang Kerja Dedi Mulyadi di Bogor, Tapi Atapnya Masih Bocor

Jawa Barat
7 Cara Alami Usir Semut dari Rumah Tanpa Harus Dibunuh

7 Cara Alami Usir Semut dari Rumah Tanpa Harus Dibunuh

Jawa Timur
Kisah Ayah Mertua Penuhi Nazar Pakai Kostum Ledhek Gogik Saat Hadiri Wisuda Menantu di UGM

Kisah Ayah Mertua Penuhi Nazar Pakai Kostum Ledhek Gogik Saat Hadiri Wisuda Menantu di UGM

Jawa Tengah
Tak Gentar Diteror, Dedi Mulyadi Tetap Blusukan hingga Datangi Kampung Preman di Depok

Tak Gentar Diteror, Dedi Mulyadi Tetap Blusukan hingga Datangi Kampung Preman di Depok

Jawa Barat
7 Makanan Pemicu Batu Empedu yang Harus Dihindari

7 Makanan Pemicu Batu Empedu yang Harus Dihindari

Jawa Timur
Kronologi Kematian Petani di Sukabumi Akibat Peluru Nyasar, Diduga Tertembak Pemburu Babi

Kronologi Kematian Petani di Sukabumi Akibat Peluru Nyasar, Diduga Tertembak Pemburu Babi

Jawa Barat
Sidang Perdana Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Digelar di PN Solo, Jokowi Tak Hadir Langsung

Sidang Perdana Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Digelar di PN Solo, Jokowi Tak Hadir Langsung

Jawa Timur
Sidang Perdana Ijazah Palsu Jokowi Digelar di PN Solo, SMAN 6 Surakarta Siap Hadirkan Bukti

Sidang Perdana Ijazah Palsu Jokowi Digelar di PN Solo, SMAN 6 Surakarta Siap Hadirkan Bukti

Jawa Timur
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 24 April 2025 Kompak Anjlok

Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 24 April 2025 Kompak Anjlok

Kalimantan Timur
Kasus Penahanan Ijazah Karyawan, Wamenaker Sidak Perusahaan Tour and Travel Pekanbaru

Kasus Penahanan Ijazah Karyawan, Wamenaker Sidak Perusahaan Tour and Travel Pekanbaru

Jawa Timur
Dedi Mulyadi Ingin Cirebon Jadi 'Jogja-nya Jabar', Disbudpar Ragu Sebut Belum Siap

Dedi Mulyadi Ingin Cirebon Jadi "Jogja-nya Jabar", Disbudpar Ragu Sebut Belum Siap

Jawa Barat
Ahmad Dhani Tanggapi Laporan Rayen Pono: Belum Pikirkan Langkah Hukum

Ahmad Dhani Tanggapi Laporan Rayen Pono: Belum Pikirkan Langkah Hukum

Jawa Timur
Tangis Bocah SMP di Cileunyi, Urus Pemakaman Ayah Seorang Diri Bikin Haru Warga

Tangis Bocah SMP di Cileunyi, Urus Pemakaman Ayah Seorang Diri Bikin Haru Warga

Jawa Barat
Ada 13 Hari Libur di Bulan Mei 2025, Termasuk Long Weekend Tiap Dua Minggu Sekali

Ada 13 Hari Libur di Bulan Mei 2025, Termasuk Long Weekend Tiap Dua Minggu Sekali

Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau