KOMPAS.com - Banyak masyarakat masih ragu untuk mendonorkan darah selama bulan Ramadhan. Beberapa khawatir akan dampak kesehatan, sementara yang lain percaya bahwa donor darah bisa membatalkan puasa.
Namun, benarkah anggapan tersebut?
Ketua MUI DKI Jakarta, K.H. Muhammad Faiz, menegaskan bahwa donor darah bukanlah penghalang untuk berpuasa.
“Ada anggapan bahwa mengeluarkan darah bisa membatalkan puasa, padahal dalam fiqih mayoritas ulama menyatakan bahwa hal ini tidak membatalkan,” ujarnya dikutip dari pmidkijakarta.or.id.
Baca juga: Apakah Donor Darah Saat Puasa Membatalkan Ibadah? Ini Penjelasannya
Dari sisi medis, donor darah selama puasa tetap aman asalkan dilakukan dengan persiapan yang tepat.
“Yang penting adalah menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat sebelum mendonorkan darah,” tambahnya.
Dalam Islam, membantu sesama adalah amalan yang sangat dianjurkan, apalagi di bulan suci Ramadhan. Donor darah bukan hanya tindakan medis, tetapi juga ibadah yang bernilai pahala besar.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta telah mengeluarkan fatwa bahwa donor darah saat berpuasa tidak membatalkan ibadah.
“Memberikan darah untuk menyelamatkan nyawa orang lain adalah perbuatan mulia yang berpahala besar,” kata K.H. Muhammad Faiz.
Baca juga: Apakah Puasa Intermiten Aman untuk Semua Orang?
Agar tetap sehat dan bugar saat mendonorkan darah di bulan puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Tidur yang Cukup
Pastikan tidur minimal 7–9 jam agar tubuh tetap segar.
2. Sahur dengan Makanan Bergizi
Konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan untuk menjaga kadar hemoglobin.
3. Cukup Minum Air Putih