KOMPAS.com - Jumlah siswa MAN 1 Cianjur yang mengalami gejala keracunan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, hingga Senin (21/4/2025) malam, tercatat sebanyak 38 siswa yang menjadi korban.
Mereka mengalami gejala umum seperti muntah, mual, pusing, dan beberapa di antaranya diare.
"Semuanya merupakan siswa dari MAN 1 Cianjur," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Cianjur, Frida Laila Yahya, saat dihubungi 优游国际.com.
Para siswa saat ini dirawat secara intensif di RSUD Sayang Cianjur dan RS Bhayangkara. Tim medis juga telah diterjunkan ke lokasi kejadian serta dapur umum penyedia makanan MBG untuk melakukan observasi dan pengawasan lebih lanjut.
"Mereka mengalami gejala sekitar pukul 17.00 WIB dan langsung dibawa ke puskesmas, kemudian dirujuk ke rumah sakit," jelas Frida.
Apakah MBG Menjadi Penyebab Utama Keracunan?
Meski para siswa mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG, Dinas Kesehatan belum dapat memastikan sumber pasti dari kejadian ini.
Frida menegaskan bahwa pemeriksaan lebih lanjut masih dilakukan dengan mengambil sampel makanan dari dapur MBG serta sampel muntahan para korban untuk diuji di laboratorium.
"Sehingga belum dapat dipastikan sumber penyebabnya dari apa. Apakah dari makanan itu (MBG) atau dari mengonsumsi makanan lain," ujar Frida.
Namun demikian, karena seluruh siswa mengalami gejala setelah mengonsumsi paket MBG, fokus pemeriksaan saat ini memang tertuju pada makanan yang disajikan dalam program tersebut.
Bagaimana Tanggapan Pemerintah Daerah?
Bupati Cianjur Wahyu Ferdian menyampaikan keprihatinannya terhadap kejadian ini. Ia mengunjungi langsung para korban di IGD RSUD Sayang Cianjur pada Senin malam.
"Sedih dan kaget. Anak-anak kita harusnya sekolah, malah dapat musibah seperti ini," ungkap Wahyu kepada wartawan.
Wahyu menjelaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan puskesmas untuk bersiaga dan berkoordinasi dengan pihak sekolah. Ia juga meminta sekolah segera melakukan pendataan jumlah siswa yang terdampak.
"Jumlahnya belum bisa dipastikan karena masih berdatangan. Namun mereka sudah ditangani secara intensif oleh tim medis dan kami harap segera pulih," ujarnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah mengambil langkah cepat dengan menerjunkan tim ke dua lokasi utama rumah sakit tempat siswa dirawat dan dapur umum penyedia MBG.
Pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan dan muntahan akan menjadi dasar untuk menentukan penyebab pasti keracunan.
"Saat ini tim sudah diturunkan ke dua lokasi, yaitu rumah sakit dan dapur MBG," kata Frida.
Sementara itu, pantauan 优游国际.com di lokasi menunjukkan bahwa suasana di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sayang Cianjur cukup tegang. Sejumlah orangtua siswa tampak cemas menunggu perkembangan kondisi anak-anak mereka.
Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul "Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan Usai Santap MBG Bertambah Jadi 38 Orang".
/jawa-barat/read/2025/04/22/053040888/diduga-keracunan-makanan-bergizi-gratis-38-siswa-man-1-cianjur