JAKARTA, KOMPAS.com - Kemangi merupakan salah satu tanaman herbal dan sayur yang banyak ditanam baik di kebun ataupun di dalam ruangan.
Salah satu alasannya, kemangi memiliki rasa manis dan gurih dengan aroma mint yang banyak digunakan dalam olahan masakan.
Baca juga: 4 Cara Menyimpan Biji Tanaman Kemangi, Bisa Ditanam Lagi
Tanaman kemangi yang dirawat dengan baik akan tumbuh subur, memiliki rasa yang kuat, serta mempunyai banyak daun.
Sayangnya, kemangi tidak hanya menarik bagi manusia, tetapi juga beberapa hama serangga yang ada di kebun. Hama serangga memakan daun kemangi yang menyebabkannya berlubang.
Meski tidak menyebabkan tanaman mati, daun kemangi berlubang dapat menimbulkan kerusakan dan membuat kemangi tidak layak dikonsumsi.
Dilansir dari Gardening Know How, Jumat (31/5/2024), berikut sejumlah hama serangga penyebab daun kemangi berlubang dan cara mengatasinya.
Baca juga: Seberapa Sering Tanaman Kemangi Perlu Disiram?
Anda dapat menutupi mulsa dengan tanah diatom–-tanah yang terbuat dari fosil tanaman air. Tanah diatom sangat tajam dan dapat menembus tubuh lunak siput, yang kemudian membuatnya dehidrasi, lalu mati.
Namun, air atau hujan dapat membuat tanah diatom meresap ke dalam tanah. Jadi, aplikasikan tanah diatom kembali setelah pengairan atau hujan.
Jika tidak memiliki tanah diatom, Anda dapat menggantinya dengan cangkang telur atau abu kayu yang dihancurkan dan disebarkan di sekitar tanaman kemangi.
Selain itu, cara mengyingkirkan siput dari tanaman kemangi adalah mengambilnya dengan tangan pada malam hari.
Bisa pula menggunakan jebakan dengan umpan yang mengandung besi fosfat atau mmetaldehyde (Buggeta) dan carbaryl (Sevin) untuk petani anorganik.
Baca juga: 6 Penyebab Daun Kemangi Menguning dan Cara Mencegahnya
Selanjutnya, hama serangga penyebab daun kemangi berlubang adalah kumbang Jepang. Hama ini juga merusak bunga dan kuncup serta sekitar 300 spesies tanaman lainnya.
Kumbang Jepang hadir sekitar satu bulan pada musim panas. Kumbang dewasa adalah kumbang berwarna hijau metalik/perunggu dengan jumbai, seperti rambut putih di bawah sayap. Sedangkan larva adalah belatung berwarna putih cream yang ditemukan di dalam tanah.
Kumbang Jepang menghasilkan satu generasi setiap satu sampai dua tahun, sementara larva menahan musim dingin di dalam tanah.