优游国际

Baca berita tanpa iklan.
优游国际.com - 31/03/2022, 21:36 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing mengomunikasikan perasaan mereka melalui bahasa tubuh dan vokalisasi. Mengamati tubuh, kaki, posisi telinga, ekor, bulu, dan kumis kucing akan membantu Anda memahami emosi atau apa yang dirasakan kucing peliharaan

Demikian pula, mengidentifikasi vokalisasi yang berbeda dari kucing seperti mendengkur dan mengeong akan memberi Anda wawasan tentang emosi kucing.  

Baca juga: Cara Mengobati dan Mencegah Abses Kucing

Dilansir dari Cuteness, Jumat (1/4/2022), kucing yang merasa puas biasanya santai dan tenang. Telinganya akan naik dan sedikit ke depan atau mungkin berputar ke arah suara di dekatnya.

Selain itu, kucing mungkin berbaring miring atau telentang. Matanya juga setengah tertutup atau berkedip perlahan, mendengkur, dan meremas cakarnya. 

Jika kucing peliharaan dengan senang hati menyapa Anda, kucing akan mendekat dengan ekor ke atas dan kumisnya ke depan, lalu menggosok wajah atau dagunya ke arah Anda. Kucing juga mengeluarkan suara bernada tinggi atau meong yang tenang dan bergumam. 

Baca juga: 6 Tanda Kucing Mempercayai Pemiliknya

Mengidentifikasi ketakutan dan kecemasan

Stres juga mungkin menjadi alasan kucing suka menjilat lantai atau karpet. UNSPLASH/Marlon Soares Stres juga mungkin menjadi alasan kucing suka menjilat lantai atau karpet.
Salah satu tanda ketakutan paling jelas pada kucing adalah menarik telinganya ke belakang. Mata kucing yang ketakutan akan terbuka lebar dan pupilnya bisa melebar.

Kucing juga akan berjongkok lebih dekat ke tanah atau melengkungkan punggungnya dan mengangkat bulu di punggung dan ekornya. Ekornya akan bergerak maju mundur serta kumisnya rata ke wajahnya.

Selain itu, kucing yang ketakutan berlebihan dapat mendesis atau menyerang dengan cakarnya, terutama jika seseorang mendekatinya dan kucing tidak dapat melarikan diri. 

Baca juga: Hindari, 5 Perilaku Manusia Ini Bisa Membuat Kucing Marah 

Mengenali kemarahan dan agresi kucing

Seekor kucing yang menyerang akan menunjukkan pupil dan telinga yang ditarik ke belakang atau ke samping, tetapi sebagian masih tegak.

Kumis kucing juga kan kaku dan terdorong ke depan. Rambut atau bulu di sepanjang punggungnya bisa berdiri dan ekornya bisa bergerak perlahan atau cepat dari sisi ke sisi.

Tanda lain kucing sedang menyerang adalah menggeram serta mendesis. Jangan melakukan kontak mata langsung atau mendekati kucing saat marah atau agresif karena dapat menyebabkan Anda tercakar dan gigitan. 

Baca juga: Kenali, Ini Tanda-tanda Abses Kucing yang Perlu Diwaspadai

Melihat kucing frustrasi

Ilustrasi kucing sedih, kucing depresiUNSPLASH/Tim King Ilustrasi kucing sedih, kucing depresi
Seekor kucing biasanya akan menjadi frustrasi jika tidak dapat mencapai suatu objek atau tempat yang diinginkannya. Ini bisa membuat kucing memiliki mata lebar dan kumis ditekan ke depan.

Jika tidak bisa lebih dekat ke objek perhatiannya, kucing akan berdiri di dekatnya dan melangkah serta mulai mengeong. 

Baca juga: 5 Tingkah Laku yang Menandakan Kucing Peliharaan Merasa Bosan

Apabila kucing frustrasi karena rangsangan yang berlebihan, kucing akan menarik telinganya ke belakang, melebarkan pupilnya, dan menggerakkan ekornya dari satu sisi ke sisi lain.

Ini sering terjadi selama kucing diajak bermain terlalu intens dan dapat membuatnya menggeram atau menggigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.

Topik Homey

Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau