JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa sisa makanan di dapur bisa dijadikan pupuk yang baik untuk tanaman. Misalnya kulit pisang, cangkang telur, ampas kopi, air beras, dan lain sebagainya.
Sisa bahan makanan tersebut dianggap dapat memberikan nutrisi tambahan dan membantu tanaman sehat serta tumbuh dengan subur.
Lantas, bagaimana dengan kulit kentang? Apakah kulit kentang termasuk sisa bahan dapur yang dapat dijadikan pupuk?
Baca juga: Selain Pupuk, Ini Cara Memanfaatkan Sisa Makanan untuk Tanaman
Melansir Hunker, Sabtu (11/9/2021), secara teori, kulit kentang dapat menyuburkan kebun karena mengandung bahan-bahan hebat seperti potasium dan fitonutrien, yang disukai tanaman.
Akan tetapi, kulit kentang tidak bisa langsung disebarkan di atas ataupun di dalam tanah. Mengapa demikian?
Sebagai permulaan, kentang dapat menarik hama yang sedang mencari makanan yang mudah. Mungkin, bagi Anda, kulit kentang merupakan sisa makanan, namun bagi mereka ini adalah makanan yang disukai.
Tikus, kecoak, dan makhluk perusak taman lainnya yang tak kenal lelah semuanya tertarik pada potongan makanan yang berserakan di taman.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk dari Cangkang Telur untuk Mencegah Kerontokan Bunga
Lalu, bagaimana menggunakan kulit kentang ini sebagai pupuk? Jawabannya adalah dengan cara pengomposan.
Untuk itu, sangat penting untuk mempelajari tentang pengomposan. Dengan perawatan dan pengawasan yang teratur, pengomposan yang baik dapat membuat tanah Anda kaya dan bergizi untuk mendukung kehidupan tanaman dari semua jenis dan tanpa memanggil hama perusak taman yang mencari makanan ringan.
Potongan kulit kentang dapat dikomposkan, yang berarti Anda dapat mengubah semua kulit kentang yang kaya itu menjadi tanah yang diperkaya untuk berkebun.
Yang harus diingat, jika kentang memiliki bintik-bintik cokelat atau busuk di bagian dalam daging atau kulitnya, kentang tidak dapat ditambahkan ke kebun Anda dengan cara apa pun, karena ini dapat menyebabkan penyakit busuk daun.