Padahal, suhu air berperan penting dalam mencuci pakaian. Suhu air secara signifikan mempengaruhi kebersihan dan umur pakaian.
Suhu air juga dapat menyebabkan biaya yang besar untuk anggaran dan lingkungan Anda.
Tergantung pada jenis dan warna kain, memilih suhu air yang tepat untuk mencuci pakaian dapat berarti perbedaan antara pakaian bersih dan berbau segar dengan pakaian yang mengerut dan usang.
Jadi, penting mempertimbangkan suhu air yang tepat untuk mencuci pakaian guna setiap cucian terlihat bagus dan bebas bau.
Banyak orang beranggapan bahwa mencuci pakaian dengan air panas dapat membuat baju lebih bersih. Lantas, benarkah?
Dikutip dari Real Simple, Sabtu (17/8/2024), berikut suhu air terbaik untuk mencuci pakaian.
Mary Gagliardi, pakar kebersihan dan ilmuwan internal Clorox, mengatakan perlu mengingat kebutuhan kain berbeda sebelum mencucinya dengan air panas. Air panas (54 derajat Celsius atau lebih) paling efektif menghilangkan kotoran dan noda.
“Semakin tinggi suhunya, semakin baik pembersihannya,' kata Gagliardi.
Air panas bekerja paling baik untuk menghilangkan noda, kotoran, dan kuman untuk pakaian putih, popok, sertapakaian yang sangat kotor, seperti seragam atau pakaian olahraga.
Namun, mencuci pakaian dengan air panas juga dapat menyebabkan beberapa kain menyusut atau memudar. Jika Anda tidak yakin apakah pakaian tertentu dapat dicuci dengan air panas, periksa label pakaian untuk mengetahui petunjuk pencuciannya.
Penting juga dicatat, air panas menggunakan energi paling banyak sehingga memiliki dampak negatif terbesar pada lingkungan dan keuangan.
Kapan menggunakan air hangat?
Untuk sebagian besar item pakaian lainnya, air hangat 31-43 derajat Celsius adalah pilihan yang aman.
Air hangat masih dapat mencuci pakaian secara efektif tanpa merusaknya dan cocok untuk sebagian besar kain katun, linen, serta sintetis.
Air hangat dapat menjadi jalan tengah yang baik untuk sebagian besar pakaian karena tidak menyebabkan banyak luntur atau menyusut, tetapi tetap memberikan hasil bersih.
“Saat suhu meningkat, energi panas meningkat, berkontribusi pada pembersihan lebih baik,” kata Gagliardi.
Namun, Anda tetap harus memeriksa label pada pakaian dan mengukur detergen untuk memastikan telah mengkalibrasi dengan benar untuk bahan, ketinggian tanah, suhu air, dan jenis mesin cuci yang dimiliki.
Isabel Aagaard, pendiri LastObject, mengatakan mencuci pakaian dengan air dingin adalah pilihan terbaik untuk mengurangi konsumsi energi serta meminimalkan jejak karbon.
“Sekitar 90 persen energi yang digunakan untuk mengoperasikan mesin cuci dikonsumsi pemanas air,” katanya,
Maka itu, mencuci pakaian dengan air dingin dapat membuat perbedaan besar bagi lingkungan dari waktu ke waktu.
Menurut American Cleaning Institute, mencuci empat dari lima cucian dengan air dingin berpotensi mengurangi 864 pon emisi CO2 dalam setahun, yang setara dengan menanam 0,37 hektar hutan di Amerika Serikat.
"Selain itu, mencuci pakaian dengan air dingin 26 derajat Celsius atau lebih rendah mencegah warna luntur dan kain menyusut," imbuh Aagaard.
Jadi, manfaatkan siklus dingin untuk pakaian yang lebih halus, seperti pakaian dalam atau kain wol.
Gagliardi mencatat pakaian wol dapat menyusut secara permanen jika dicuci dengan air hangat atau air panas. Air dingin juga merupakan pilihan terbaik untuk mencuci pakaian berwarna cerah atau gelap guna mencegah pemudaran.
Warna-warna gelap mungkin masih memudar atau luntur pada pencucian pertama, tetapi warna-warna tersebut akan kehilangan warna paling sedikit dalam siklus air dingin.
Namun, ada kerugian mencuci pakaian dengan air dingin. “Itu adalah bahwa (pakaian) tidak menjadi sangat bersih,” kata Gagliardi.
Detergen tidak akan bekerja baik jika airnya di bawah 15 derajat Celsius. Jadi, air dingin tidak selalu menjadi pilihan terbaik untuk pakaian yang terkena noda atau sangat kotor.
Air dingin juga bervariasi secara musiman dan regional. “Air keran dingin di beberapa bagian negara akan terlalu dingin untuk pembersihan yang memadai,” tambah Gagliardi.
Namun, beberapa mesin cuci yang lebih baru menambahkan air panas yang cukup bersamaan dengan air dingin untuk mengimbanginya, yang memungkinkan mesin cuci tetap membersihkan pakaian dengan baik.
Kan tetapi, kata Gagliardi, jika pakaian tidak dibersihkan dengan benar pada siklus dingin, pakaian dapat berubah menjadi kusam seiring berjalannya waktu.
Jika Anda lebih memilih siklus pencucian dingin, Gagliardi merekomendasikan menambahkan pemutih atau penghilang noda yang aman bagi warna untuk meningkatkan kinerja detergen.
Beberapa mesin cuci memiliki pengaturan khusus untuk siklus pembilasan, yang dapat Anda atur ke suhu dingin dan biarkan saja.
Air dingin membilas sabun secara efektif, aman untuk semua jenis kain dan warna, dan bahkan dapat mengurangi kerutan pada beberapa jenis kain. Menggunakan pembilasan air dingin juga akan mengurangi penggunaan energi Anda.
/homey/read/2024/08/17/204000976/catat-ini-suhu-air-terbaik-untuk-mencuci-pakaian