Ada berbagai teknik mencuci pakaian yang tersedia, salah satunya cuci kering atau dry cleaning. Dry cleaning adalah metode mencuci pakaian halus tanpa menggunakan air.
Sebab, air dapat merusak kain, seperti sutra, kulit, dan wol, sehingga dry cleaning membantu menjaga kualitasnya.
Sebagai ganti bahan pencuci air, mencuci pakaian dengan dry cleaning memakai bahan kimia berupa perkloroetilena (PCE) atau tetrakloroetilena yang dapat membersihkan kotoran.
Pencipta dry cleaning modern pertama adalah Thomas Jennings, warga Afrika-Amerika yang bebas dan orang pertama yang menerima paten Amerika Serikat pada 1821 untuk mencuci pakaian dengan cara "dry sourcing".
Bisnis penjahitan dan dry cleaning-nya berkembang pesat di New York City. Sayangnya, bahan kimia berbasis minyak bumi yang mudah terbakar, yang digunakan dalam proses tersebut menyebabkan risiko kebakaran yang signifikan.
Beberapa pelarut digunakan saat ini dan semuanya memiliki risiko kebakaran yang jauh lebih rendah.
Kain yang boleh dicuci dengan metode dry cleaning
Sebelum memasukkan sweater atau jaket ke mesin cuci, bacalah labelnya. Dengan membaca label, akan menyelamatkan Anda dari rasa frustrasi karena merusak baju atau selimut baru yang tidka sesuai dengan metode pembersihannya.
Jika label menyarankan mencuci pakaian dengan mesin cuci, Anda tidak perlu khawatir. Apabila hanya ada tulisan dry cleaning, sebaiknya Anda mengikuti saran ini.
Mencuci pakaian dengan mesin cuci yang dimaksudkan untuk dry cleaning dapat merusak bahan dan tampilannya. Orang-orang belajar dengan cara sulit tidak mencuci kasmir dengan air panas.
Membawa pakaian ke binatu dapat menghemat waktu dalam jadwal sibuk Anda dan mengurangi risiko kerusakan kain.
Dikutip dari Janet Davis Cleaners, Senin (5/2/2024), berikut sejumlah kain yang boleh dicuci dengan metode dry cleaning.
Saat memilih dry cleaning, cari tahu apakah kain memiliki pengalaman dengan dry cleaning bahan sutra. Anda tidak ingin blus sutra berharga rusak karena kurangnya pengalaman.
Beludru dan suede
Selanjutnya, kain yang boleh dicuci dengan metode dry cleaning adalah beludru dan suede. Beludru dan suede terasa nyaman, tetapi perlu dicuci kering jika kotor.
Beludru murni terbuat dari asetat dan viscose. Bahan ini harus dicuci kering agar tetap terlihat dan terasa indah.
Bahan suede terasa nyaman saat disentuh. Sayangnya, bahan suede mudah terkena noda bahkan oleh air. Jadi, dry cleaning adalah pilihan terbaik untuk menghilangkan kotoran.
Kulit
Bahan kulit membutuhkan perawatan dry cleaning (meski memerlukan siklus khusus). Air dapat menggelapkan dan merusak kain kulit.
Tidaklah ideal mengenakan mantel kulit saat cuaca buruk, kecuali jika tidak ingin hujan atau salju mengubah penampilannya.
Untuk mengurangi risiko kerusakan, bawalah pakaian wol ke binatu.
Rayon
Terakhir, kain yang boleh dicuci dengan metode dry cleaning adalag rayon. Rayon adalah bahan semisintetik. Rayon yang diwarnai dapat luntur berubah bentuk dan menyusut saat dicuci dengan mesin cuci.
Kain yang tidak boleh dicuci kering
Akan tetapi, tidak semua pakaian atau kain boleh dicuci menggunakan metode dry cleaning. Sangat penting memperhatikan bahan garmen dan saran labelnya.
Bahan-bahan tertentu, seperti katun, nilon, poliester, spandeks, akrilik, dan asetat, tidak memerlukan dry cleaning. Bahan-bahan yang tahan lama dapat menahan paparan air, detergen, juga mesin pengering.
Jika tidak yakin apakah sweater, kaus, atau celana panjang harus melalui siklus pembilasan, periksalah labelnya.
Setelah mengetahui apakah pencucian dengan mesin boleh dilakukan, pilih suhu air dan detergen yang tepat.
Jika ragu, letakkan pakaian di tempat yang rata atau gantung hingga kering untuk menghindari penyusutan atau pudar.
/homey/read/2024/02/05/133233976/5-kain-yang-boleh-dicuci-dengan-metode-dry-clening