JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai adalah salah satu tanaman hortikultura penting di Indonesia. Cabai merupakan bumbu dan pelengkap rasa hidangan yang banyak digemari masyarakat.
Nah, Anda pun bisa menanam cabai di rumah untuk menikmati hasil panennya. Salah satu cara menanam cabai adalah dengan metode hidroponik sederhana, yakni menggunakan pipa dan botol plastik bekas.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (10/1/2023), berikut cara menanam cabai hidroponik sederhana.
1. Pemilihan bibit cabai
Ada dua jenis cabai yang dapat dipilih untuk ditanam, yakni cabai hibrida dan cabai lokal. Cabai lokal adalah jenis cabai yang sangat mudah dibudidayakan karena lebih mudah tumbuh dan beradaptasi dengan iklim dan jenis tanah.
Akan tetapi, untuk hasil panen yang berkualitas, bibit cabai hibrida lebih diunggulkan dibandingan bibit cabai lokal.
2. Penyemaian bibit cabai
Pilih tempat yang akan digunakan untuk penyemaian berupa polybag dengan ukuran kecil, baki serta petakan tanah. Lalu, siapkan media semai, yaitu campuran tanah humus, arang sekam dan pupuk kandang kering dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Kemudian, isi media tanam ke dalam tempat semai yang dipilih, namun jangan terlalu penuh. Taburkan bibit kedalam tempat semai yang sudah diisi media semai.
Berikan ruang yang lebar didalam tempat semai agar calon tanaman cabai memiliki ruang untuk tumbuh maksimal.
Lakukan penyiraman setiap hari pada pagi dan sore. Tunggu hingga bibit tumbuh tunas, yakni sekitar umur 25 sampai 30 hari, untuk dipindahkan.
3. Persiapan media tanam hidroponik
Media tanam yang bisa digunakan adalah cocopeat dan campuran arang sekam. Adapun tempat budidaya hidroponik, yaitu potongan pipa dan botol plastik bekas minuman.
Anda juga harus membuat sumbu yang akan digunakan untuk penyerapan nutrisi air. Sumbu sebaiknya terbuat dari kain flanel karena penyerapan tinggi.
4. Penanaman bibit
Bibit siap ketika sudah berumur 25 sampai 30 hari. Proses pemindahan bibit cabai harus dilakukan dengan hati-hati agar calon tanaman cabai tidak mengalami kerusakan sehingga berisiko mati.
Lakukan pencabutan bibit cabai secara perlahan. Anda bisa menyiram dulu tempat semai agar tanah menjadi basah, sehingga lebih mudah dicabut dan akar tanaman cabai tidak rusak.
Selain cara di atas, Anda juga memindahkan bibit cabai bersama dengan media semai. Namun, media semai tetap harus dihilangkan dengan cara merendah tanah dengan air agar proses pemisahan akan dengan media semai lebih efektif.
Setelah bibit dan media semai terpisah, kemudian lakukan penanaman ke dalam pot yang sudah disiapkan. Siram dengan air bersih secukupnya.
Letakkan pot atau tanaman cabai di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, agar tanaman cabai lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang terkena sinar matahari. Proses ini dapat dilakukan selamat 5 sampai 7 hari.
Setelah itu, tanaman cabai boleh diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
5. Nutrisi untuk tanaman cabai hidroponik
Tanaman cabai yang dibudidayakan menggunakan teknik hidroponik membutuhkan nutrisi tambahan agar kebutuhan unsur hara dapat terpenuhi. Pemberian nutrisi tambahan sangat diperlukan untuk menjaga dan menunjang pertumbuhan cabai secara maksimal.
Jika pemberian tambahan nutrisi dilakukan pada tanaman yang baru saja dipindah, akan berisiko merusak tanaman cabai. Sebab, tanaman terkejut dengan kandungan nutrisi secara tiba-tiba.
Pemberian tambahan nutrisi pada tanaman cabai hidroponik sebaiknya dalam dosis yang tepat. Pada pemberian nutrisi awal sebaiknya dalam jumlah 600 hingga 700 ppmb atau sekitar 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B serta dicampur dengan air 1 liter.
Namun setelah tanaman cabai hidroponik sudah mulai berdaptasi dengan pemberian tambahan nutrisi ini, Anda bisa menambah dosisnya setiap 10 hari sekali,
6. Pemeliharaan tanaman cabai hidroponik
Pemeliharaan tanaman cabai hidroponik sangat penting dilakukan agar kebutuhan akan unsur hara dan serangan penyakit serta hama dapat ditanggulangi dengan benar. Dengan demikian, budidaya cabai hidroponik akan berhasil.
Berikut ini beberapa cara merawat tanaman cabai hidroponik.
Mengontrol nutrisi
Pemberian nutrisi dalam budidaya cabai hidroponik sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, Anda harus sering melakukan kontrol nutirisi sehingga tanaman cabai memperoleh unsur hara yang cukup.
Selain pemberian nutrisi, kelembapan tanah juga penting. Maka dari itu, nutrisi dan kelembapan tanah harus rutin dicek agar tanaman cabai dapat tumbuh dan berbuah optimal.
Pencegahan dan penanggulangan hama tanaman
Beberapa hama yang sering menyerang tanaman cabai hidroponik adalah kutu daun, tungau, ulat, bercak daun, busuk buah, dan lain lain. Lakukan penyemprotan pestisida organik maupun kimia secara berkala.
Jangan terlalu sering melakukan penyemprotan karena dapat merusak pertumbuhan tanaman cabai.
Penuhi kebutuhan unsur hara tanaman
Anda juga harus melakukan penyemprotan pupuk caira dari pupuk kandang maupun pupuk kimia. Dengan begitu, proses pertumbuhan dan pembuahan cabai dapat dilakukan secara maksimal.
7. Panen cabai hidroponik
Cabai dapat dipanen setelah berumur 80 sampai 90 hari setelah tanam. Namun, untuk lebih efektifnya, Anda bisa melakukan panen setelah cabai berwarna merah dan memilik sedikit garis hijau.
Lakukan panen pada pagi dan sore. Jika panen dilakukan pada siang hari maka buah cabai yang dihasilkan akan rusak atau bobot turun.
Oleh karena itu, usahakan untuk memetik cabai pada pagi atau sore agar bobot yang dihasilkan maksimal.
/homey/read/2023/01/10/133259176/cara-menanam-cabai-hidroponik-sederhana-pakai-botol-plastik-bekas