JAKARTA, KOMPAS.com- Sama seperti manusia, kucing juga memiliki alergi, baik pada kutu, lingkungan, bahkan makanan.
Pencernaan kucing yang tak mampu mencerna zat tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi dan masalah kesehatan.
Alergi yang seringkali dialami kucing justru datang dari makanan yang biasa dikonsumsinya. Seperti susu, makanan laut dan lain sebagainya.
Untuk itu sebaiknya perhatikan jenis kandungan pada makanan yang akan kamu berikan pada kucing peliharaan mu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter hewan.
Melansir dari Kitty Cats, Minggu (23/1/2022), berikut ini adalah 5 jenis kandungan di makanan kucing yang mungkin menyebabkan alergi.
Alergi susu dan produk olahan susu
Meskipun kucing sering digambanrkan sedang minum semangkok susu, nyatanya susu dapat berbahaya bagi kucing yang memiliki alergi terhadap produk olahan susu. Alergi pada produk olahan susu adalah alergi yang umum dialami oleh kucing.
Kucing tidak memiliki enzim laktosa untuk mencerna laktosa saat ia masuk ke dalam tubuh kucing.
Karena itu laktosa tidak bisa dicerna kucing dan tinggal di dalam pencernaan kucing sehingga menimbulkan masalah usus.
Biasanya gejala yang timbul akibat alergi produk olahan susu pada kucing adalah pusing, muntah dan diare. Untuk itu sebaiknya konsultasikan makanan dan minuman kucing dengan dokter hewan.
Seringkali makanan kucing mengandung tepung jagung dan gluten, ini karena tinggi kalori, aroma yang harum dan harga yang murah.
Meskipun beberapa kucing tidak menimbulkan alergi saat memakan makanan berbahan tepung jagung dan gluten, reaksi alergi bisa dirasakan oleh kucing yang rentan dengan kandungan ini.
Seperti laktosa, gluten adalah bahan yang sulit diserap dan dikonsumsi kucing. Gluten yang masuk ke tubuh kucing dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan alergi kucing.
Gejala umum pada kucing yang sensitif atau alergi gluten adalah kulit gatal, gatal pada area kulit yang sempit seperti belakang telinga, sela-sela jari kaki, ruam, dll.
Makanan laut
Makanan laut atau seafood juga sebaiknya tidak dikonsumsi kucing. Habitat yang jauh berbeda dengan kucing menyebabkan hewan laut memiliki zat yang dapat menyebabkan alergi pada kucing. Masalah yang umum terjadi adalah keracunan merkuri, alergi kerang dan ikan laut.
Gejala saat kucing alergi makanan laut: kulit kering, kulit iritasi atau gatal. Gejalanya seringkali tidak spesifik dan sulit dikenali. Diagnosis alergi makanan laut pada kucing juga membutuhkan waktu tertentu.
Kedelai memiliki protein nabati, sedangkan kucing dan anjing adalah karnivora yang membutuhkan protein hewani.
Kedelai tidak memberikan gizi yang baik untuk kucing, justru akan memberi kucing masalah pencernaan.
Beberapa makanan kucing mengandung produk kedelai sebagai tambagan protein. Makan atau terpapar makanan yang tidak sesuai untuk waktu yang lama juga dapat menyebabkan reaksi alergi. Alergi kedelai memiliki efek berikut ini: gatal di mulut, mengi, kulit merah, dll.
Bahan pengawet pada makanan
Hati-hati saat memilih makanan kucing, aergen yang umum adalah bahan pengawet dan pewarna buatan.
Dalam banyak kasus, kucing bahkan bisa alergi terhadap kedua zat ini, sehingga menyebabkan masalah kesehatan bagi hewan peliharaan.
Jika kucing mengalami alergi terhadap dua zat ini, sebaiknya buatlah makanan kucing sendiri dan hindari makanan kucing cepat saji.
/homey/read/2022/01/23/190000076/5-bahan-yang-terkandung-dalam-makanan-ini-menyebabkan-kucing-alergi