JAKARTA, KOMPAS.com--Kucing lokal khas Indonesia sebenarnya tak kalah cantik dari kucing yang berasal dari luar negeri.
Salah satu kucing lokal yang bisa jadi pilihan untuk dipelihara adalah Kucing Jawa. Kucing ini adalah varietas Siam berambut panjang yang masih jadi kerabat dari kucing Bali.
Berikut adalah fakta-fakta tentang kucing Jawa yang cantik dan memiliki kepribadian yang lembut seperti dilansir dari Cat Time, Selasa (7/9/2021).
Sejarah
Kucing Jawa adalah varietas Siam berambut panjang yang mengenakan warna Colorpoint. Dia dikembangkan dari dasar kucing Siam, Colorpoint dan Bali.
Kucing jenis ini sebenarnya tidak berasal dari Jawa tetapi secara aneh diberi nama tersebut karena Jawa adalah pulau yang dekat dengan Bali.
Pada awalnya, Asosiasi Pemelihara Kucing mengkategorikan kucing Jawa sebagai ras yang berbeda, dipisahkan dari kucing Bali berdasarkan warna, tetapi pada tahun 2008 kucing Jawa dinyatakan sebagai bagian dari ras Bali.
Asosiasi Kucing Internasional juga menganggap kucing Jawa sebagai kucing Bali dan menempatkan keduanya dalam pengelompokan ras Siam.
Kucing Jawa mungkin disilangkan dengan orang Bali, Siam, Colorpoint Shorthair dan Oriental Longhair.
Kepribadian
Kucing Siam dan kucing Jawa mungkin berbeda dalam panjang dan warna bulu, tetapi di bawah kulit mereka sama.
Kucing Jawa sangat menyayangi pemiliknya. Mereka suka "membantu" dan akan mengikuti ke.anapun kamu pergi.
Ketika kamu sedang duduk, kucing Jawa akan berada di pangkuanmu, dan pada malam hari ia akan tidur denganmu, mungkin di bawah selimut dengan kepala di atas bantal.
Orang Jawa mungkin tidak sekeras saudaranya orang Siam, tapi dia pasti memiliki pendapat yang sama.
Dia akan memberi tahumu apa yang mereka pikirkan, dan dia mengharapkan kamu untuk memperhatikan dan menuruti permintaannya.
Kucing Jawa sangat cerdas, lincah dan atletis, dan suka bermain. Buat otaknya yang sibuk tetap aktif dengan mainan puzzle atau memainkan sesuatu yamg bisa dikejar serta, menyukai pohon kucing besar yang bisa dipanjat.
Kucing Jawq mudah dilatih dan termasuk jenis ras yang penurut. Namun, jangan pernah meninggalkannya tanpa hiburan apa pun, atau barang-barang di rumah akan rusak dan berantakan.
Kucing Jawa senang diajak bicara yang membuat kucing ini bisa menjadi teman yang bersahabat.
Untuk itu, pastikan kamu punya waktu untuk dihabiskan dengan kucing yang suka menuntut dan bersosialisasi ini.
Kucing Jawa tidak keberatan tinggal di rumah pada siang hari saat kamu pergi bekerja. Tapi mereka akan menanti untuk di rumah dan kembali bermain bersama.
Pilihlah Kucing Jawa sebagai hewan peliharaan jika kamu mendambakan hewan yang setia dan penuh kasih yang akan sedih jika kurang perhatian. Namun, di rumah yang tepat, ia dapat tumbuh dengan sehat selama bertahun-tahun.
Masalah kesehatan
Baik kucing ras maupun kucing ras campuran memiliki berbagai masalah kesehatan yang mungkin bersifat genetik.
Masalah yang sama yang dapat mempengaruhi kucing Siam juga dapat mempengaruhi kucing Jawa, berikut beberapa diantaranya:
1. Amiloidosis, penyakit yang terjadi ketika sejenis protein yang disebut amiloid disimpan di organ tubuh, terutama hati pada anggota keluarga Siam
2. Penyakit asma atau bronkial
Cacat jantung bawaan seperti stenosis aorta
Mata juling yakni kondisi gastrointestinal seperti megaesophagus
3. Sindrom hyperesthesia, masalah neurologis yang dapat menyebabkan kucing merawat dirinya sendiri secara berlebihan, menyebabkan kerontokan rambut, dan bertindak panik, terutama saat disentuh atau dibelai.
4. Limfoma
Nystagmus, gangguan neurologis yang menyebabkan gerakan mata cepat yang tidak disengaja
5. Atrofi retina progresif, yang tes genetiknya bisa kamu jalani di dokter hewan.
Bulu yang halus dari kucing Jawa masuk dalam kategori yang mudah dirawat. Sisir sekali atau dua kali seminggu dengan sisir stainless steel untuk menghilangkan rambut mati. Mandi jarang diperlukan.
Sikat gigi untuk mencegah penyakit pada rongga mulut kucing. Jaga kebersihan gigi setiap hari, atau sikat gigi kucing setiap daripada tidak sama sekali.
Usap sudut mata dengan kain lembut dan lembab untuk menghilangkan kotoran. Gunakan area kain yang terpisah untuk setiap mata sehingga tidak berisiko menyebarkan infeksi apa pun.
Periksa telinga setiap minggu. Jika terlihat kotor, bersihkan dengan bola kapas atau kain lembab lembut yang dibasahi dengan air hangat. Hindari penggunaan cotton bud, yang dapat merusak bagian dalam telinga.
Jaga agar kotak kotoran tetap bersih. Seperti semua kucing, Kucing Jawa sangat memperhatikan kebersihan.
Ada baiknya memelihara kucing Jawa sebagai kucing indoor saja untuk melindunginya dari penyakit yang disebarkan oleh kucing lain, serangan anjing, dan bahaya lain yang dihadapi kucing yang keluar rumah, seperti ditabrak mobil.
/homey/read/2021/09/07/231513476/fakta-tentang-kucing-jawa-si-cantik-yang-suka-dielus