优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Menkeu AS Peringatkan Negara Terdampak Kebijakan Tarif Donald Trump untuk Tidak Membalas

优游国际.com - 03/04/2025, 14:00 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu ketegangan ekonomi global dengan menerapkan tarif besar-besaran terhadap impor dari berbagai negara.

Keputusan ini langsung menuai reaksi keras dari berbagai negara yang terdampak, termasuk sekutu dekat seperti Uni Eropa, Jepang, dan Inggris.

Di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang dagang yang lebih luas, Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan negara-negara terdampak agar tidak mengambil tindakan balasan.

Baca juga: Trump Siap Berlakukan Tarif Baru Hari Ini, Dunia Waspada Perang Dagang Global

Dalam wawancara dengan Fox News, Bessent menegaskan, "Jika Anda membalas, akan ada eskalasi."

Kebijakan Tarif Impor Donald Trump

Trump mengumumkan kebijakan tarif ini dalam pidato di Rose Garden, Gedung Putih, pada Rabu (2/4/2025), yang ia sebut sebagai "Liberation Day" atau Hari Pembebasan.

Dalam kebijakan ini, tarif sebesar 25 persen dikenakan terhadap semua kendaraan dan truk ringan buatan luar negeri, yang langsung berlaku.

Selain itu, suku cadang kendaraan juga akan dikenakan tarif tambahan mulai 3 Mei 2025.

China menjadi salah satu negara yang paling terkena dampaknya, dengan tarif tambahan sebesar 34 persen, yang jika digabungkan dengan tarif sebelumnya, totalnya mencapai 54 persen.

Sementara itu, Uni Eropa dikenai tarif sebesar 20 persen, sedangkan Jepang menghadapi tarif sebesar 24 persen.

Negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Kamboja, dan Myanmar juga dikenai tarif tinggi, masing-masing sebesar 46 persen, 49 persen, dan 44 persen.

Uni Eropa dengan tegas menyatakan bahwa mereka siap merespons kebijakan ini.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut tarif ini sebagai pukulan besar bagi ekonomi dunia.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang dikenal sebagai sekutu Trump, juga menyebut kebijakan ini keliru, meskipun ia berharap dapat mencapai kesepakatan dengan Washington.

Baca juga: PM Australia Sebut Tarif Impor Trump Tak Berdasar

Di Asia, Jepang menyebut kebijakan tersebut sebagai sesuatu hal yang sangat disesalkan, sementara China memperingatkan bahwa tarif tersebut dapat membahayakan perkembangan ekonomi global.

Dalam hal ini, Beijing telah bersiap untuk mengambil tindakan balasan guna melindungi kepentingannya.

Dampak Ekonomi

Pengumuman ini langsung mengguncang pasar keuangan global. Indeks saham Tokyo, Nikkei, anjlok lebih dari empat persen, sementara pasar saham Hanoi turun lebih dari lima persen akibat Vietnam menjadi target utama tarif baru.

Di AS sendiri, investor bereaksi negatif dengan beralih ke aset-aset safe haven seperti emas, yang mencapai rekor tertinggi baru.

Di sisi lain, Trump tetap bersikeras bahwa kebijakan ini akan mengembalikan kejayaan ekonomi AS.

"Selama beberapa dekade, negara kita telah dijarah oleh negara-negara lain, baik sekutu maupun musuh," ujar Trump dalam pidatonya.

Banyak pihak kini menunggu langkah-langkah balasan yang akan diambil oleh negara-negara terdampak.

Jika mereka memilih untuk membalas, ketegangan ekonomi global dapat semakin meningkat dan berpotensi menyeret dunia ke dalam krisis perdagangan yang lebih dalam.

Baca juga: China Desak AS Cabut Tarif Impor, Ancam Lakukan Pembalasan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau