SEOUL, KOMPAS.com – Korea Selatan tengah berjibaku memadamkan kebakaran hutan terburuk dalam sejarah negeri itu, yang melanda wilayah tenggara dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Salah satu kuil Buddha berusia lebih dari seribu tahun bahkan dilaporkan hangus dilalap api.
Kebakaran besar yang melanda lebih dari selusin titik sejak akhir pekan lalu ini telah menewaskan empat orang. Cuaca kering disertai angin kencang menyulitkan upaya pemadaman, membuat api terus meluas hingga Selasa (25/3/2025).
Baca juga:
Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan Sementara Korsel, Ko Ki-dong, menyebutkan bahwa hingga pagi hari, kebakaran telah melahap sekitar 14.694 hektar lahan.
“Angin kencang, cuaca kering, dan asap tebal sangat menghambat operasi pemadaman,” ujarnya dalam rapat penanganan bencana, dikutip dari kantor berita AFP.
Skala kerusakan ini menjadikan rangkaian kebakaran kali ini sebagai yang terbesar ketiga dalam sejarah Korea Selatan, setelah kebakaran besar di pantai timur pada April 2000 yang membakar lebih dari 23.900 hektar lahan.
Pemerintah menetapkan status darurat di empat wilayah terdampak karena besarnya kerusakan akibat kebakaran yang terjadi bersamaan. Ribuan warga diperintahkan untuk segera mengungsi.
“Saking kencangnya angin, saya sampai tidak bisa berdiri,” kata Kwon So-han, seorang warga berusia 79 tahun di Andong kepada AFP.
“Api datang dari gunung dan langsung membakar rumah saya. Yang belum pernah mengalaminya tidak akan tahu rasanya. Saya hanya bisa menyelamatkan diri saja.”
Baca juga:
Pada Selasa malam, otoritas di Andong mengeluarkan peringatan darurat bagi warga Desa Rakyat Hahoe—situs warisan dunia UNESCO yang dikenal sebagai tujuan wisata—karena api mendekati kawasan bersejarah itu.
Di Uiseong, asap dan kabut tebal menyelimuti langit. Layanan Kehutanan Korea melaporkan bahwa tingkat pengendalian api di daerah ini menurun dari 60 persen menjadi 55 persen.
Pagi harinya, para pekerja di Kuil Gounsa yang telah berdiri selama lebih dari seribu tahun berusaha menyelamatkan benda-benda berharga. Patung-patung Buddha ditutup dengan selimut tahan api untuk mencegah kerusakan.
“Kami menggunakan selimut tahan api,” kata Joo Jung-wan dari Pusat Pelestarian Warisan Budaya Gyeongbuk Seobu kepada AFP. “Patung Buddha berlapis emas yang besar itu terlalu berat untuk dipindahkan, jadi kami hanya bisa menutupinya dengan hati-hati.”
Beberapa jam kemudian, seorang pejabat dari Badan Warisan Korea menyampaikan bahwa kuil tersebut terbakar habis.
“Sangat menyakitkan melihat kuil yang usianya lebih dari seribu tahun lenyap seperti ini,” ujar biksu Deung-woon dengan nada pilu.
Sebanyak 3.500 narapidana dari lembaga pemasyarakatan di Cheongsong dan Andong juga dipindahkan ke penjara terdekat, menurut laporan kantor berita Yonhap yang mengutip keterangan Kementerian Kehakiman.
Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan menyatakan bahwa lebih dari 6.700 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan. Hampir dua perlima dari jumlah itu difokuskan di Uiseong, lokasi kebakaran terbesar saat ini.
Perdana Menteri Han Duck-soo mengatakan dalam rapat kabinet, kebakaran di Uiseong diduga dipicu oleh seseorang yang sedang membersihkan area makam keluarga dan secara tidak sengaja memicu kobaran api.
Baca juga: Wanita AS Didenda Rp 83 Juta karena Parkir di Depan Hidran Kebakaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.