KOMPAS.com - Kabar Dunia Sepekan untuk saat ini mencakup PM Inggris yang menyatakan pihaknya siap mengirim pasukan ke Ukraina.
Atau mengenai kebun ganja di Thailand terbakar dan mengakibatkan masalah bagi lingkungan sekitar.
Sementara itu, Gaza membutuhkan 53,2 miliar dollar AS (Rp 870 triliun) untuk membangun kembali wilayahnya usai perang.
Baca juga: Pemilu Jerman 2025: Hari Ini Warga Ikut Pemungutan Suara, Migrasi-Keamanan Jadi Isu Utama
Berikut adalah rangkuman Kabar Dunia Sepekan selama periode Senin (17/2/2025) hingga Minggu (23/2/2025).
Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyatakan, siap mengirim pasukannya ke Ukraina jika diperlukan.
Demikian diungkapkan Starmer pada Minggu (16/2/2025) untuk memastikan kemanan Inggris dan negara-negara Eropa.
Diketahui, Inggris menjadi salah satu pendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia. Maka dari itu, Inggris bersedia berkontribusi pada jaminan keamanan bagi Ukraina.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
Kekacauan dan mabuk tawa terjadi di Pattaya, Thailand, pada Kamis malam (13/2/2025) setelah insiden kebakaran di kebun ganja.
Mengutip dari The Thaiger, Selasa (18/2/2025), kebakaran bermula ketika api melalap lantai dua di sebuah gedung yang menjadi lokasi penanaman ganja.
Api dengan cepat menghanguskan lantai gedung dan asapnya menyebar ke seluruh gang kompleks.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
Baca juga: 6 Pekerja Diperkirakan Terjebak Usai Atap Terowongan Runtuh di India
Gaza membutuhkan 53,2 miliar dollar AS (Rp 870 triliun) untuk membangun kembali wilayahnya pasca-konflik dengan Israel sejak Sabtu (7/10/2023), menurut PBB, Uni Eropa, dan Bank Dunia.
Mengutip laporan dari kantor berita Reuters, Rabu (19/2/2025), The Interim Rapid Damage and Needs Assessment (IRDNA) memperkirakan bahwa proses pemulihan dan rekonstruksi akan menghabiskan dana sebesar itu, yang 20 miliar dollar AS (Rp 327,25 triliun) di antaranya diperlukan di tiga tahun pertama.
Proses pembangunan kembali Gaza bisa memakan waktu sampai sepuluh tahun, termasuk penyingkiran bom yang belum meledak dan jutaan ton puing-puing bangunan.