优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Mesir dan Yordania Klaim Sukses Bujuk Trump Batalkan Relokasi Gaza

优游国际.com - 19/02/2025, 19:32 WIB
Inas Rifqia Lainufar ,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber

KAIRO, KOMPAS.com - Mesir dan Yordania yakin berhasil membujuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk tidak memindahkan warga Palestina dari Gaza.

Mengutip laporan Middle East Eye, Selasa (18/2/2025), Mesir juga mendapat dukungan dari Trump untuk membangun kembali wilayah Gaza.

“Ini akan menjadi rencana Mesir yang diadopsi dan didukung oleh negara-negara Arab,” kata salah seorang pejabat Mesir, yang enggan disebutkan namanya kepada Middle East Eye.

Baca juga: Gaza Butuh Rp 870 Triliun untuk Rekonstruksi Pasca-perang

Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa kunjungan Raja Abdullah II dari Yordania ke Washington DC sangat penting untuk meyakinkan Trump agar membatalkan rencananya merelokasi warga Palestina dari Gaza. 

Dalam pertemuan tersebut, Raja Abdullah II tidak mengkonfrontasi Trump secara terbuka mengenai usulannya untuk mengambil alih Jalur Gaza.

Akan tetapi, raja memperingatkan Presiden AS tersebut bahwa ia dapat memicu ekstremisme dan menyebabkan jatuhnya pemerintah pro-AS di seluruh wilayah tersebut.

Cairo dan negara-negara Arab lainnya memandang hasil pertemuan Abdullah sebagai sebuah kemenangan. 

Baca juga:

Pasalnya, seruan Trump agar AS mengambil alih Jalur Gaza dan menggusur penduduk Palestina secara paksa memicu kekecewaan negara-negara Arab yang menjadi mitra AS.

Mereka khawatir akan reaksi masyarakat terhadap usulan tersebut dan meluasnya perang Israel di Gaza.

Lebih lanjut, Mesir dianggap mampu memanfaatkan momentum pertemuan Abdullah untuk mendapatkan kepercayaan Trump menjadi aktor utama di Gaza, yang berhasil menegosiasi agar Hamas melepaskan enam tawanan hidup-hidup pada Selasa (18/2/2025).

Jumlah tersebut bahkan dua kali lipat dari jumlah yang diamanatkan dalam perjanjian gencatan senjata.

Hamas juga siap untuk menunjukkan fleksibilitas mengenai pemerintahan Gaza di masa depan, dengan menyatakan bahwa nasib Gaza harus disepakati oleh faksi-faksi Palestina, bukan Amerika Serikat atau Israel.

Pada Kamis (20/2/2025) mendatang, Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi dikonfirmasi akan melakukan perjalanan ke Riyadh, Arab Saudi, untuk membahas rencana Mesir terhadap pemerintahan Gaza pasca-perang.

Baca juga: Gencatan Senjata Gaza: Kabinet Israel Bahas Fase Baru Usai Kunjungan Menlu AS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau