WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Tak kurang dari 40.000 pegawai pemerintahan di Amerika Serikat (AS) menerima tawaran pengunduran diri (resign) massal sesuai perintah Presiden Donald Trump.
Puluhan ribu pegawai, sedikitnya dilaporkan mencapai 20.000, mundur dari pekerjaannya dan akan tetap digaji sampai 30 September 2025.
Pekan lalu, sekitar 2 juta Pegawai Negeri Sipil (PNS) di AS diinformasikan bahwa mereka dapat mengundurkan diri secara sukarela dan mendapatkan pesangon bertahap.
Baca juga: CIA Tawarkan Pesangon ke Pegawai untuk Pengunduran Diri Massal
Pada Selasa (4/2/2025), Badan Intelijen Pusat (CIA) menjadi badan keamanan nasional pertama yang memberikan tawaran pengunduran diri massal kepada para staf.
CIA memberitahu semua pegawainya bahwa mereka dapat keluar, tetapi masih menerima gaji dan tunjangan selama delapan bulan ke depan.
Namun, belum diketahui berapa banyak pegawai CIA yang menerima tawaran tersebut.
Kebijakan pemberian pesangon ini dilakukan setelah mendapat masukan dari Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE), Elon Musk.
Sejauh ini, lebih dari satu persen PNS di Amerika-berkisar 20.000-40.000 pekerja-menyetujui pengunduran diri sebelum tenggat waktu pada Kamis (6/2/2025).
Gedung Putih memperkirakan, dalam 24 jam ke depan jumlah PNS yang resign akan melonjak.
Skema pengunduran diri yang disampaikan melalui e-mail larut malam ini termasuk kebijakan Trump untuk memangkas jumlah pegawai federal dan memotong pengeluaran.
Baca juga: Trump Ingin Relokasi Gaza, Sekjen PBB: Hindari Pembersihan Etnis Palestina
Serikat pekerja yang mewakili PNS AS menggugatnya dan memboikot rencana mundur massal tersebut.
"Kami tidak akan tinggal diam dan membiarkan anggota kami menjadi korban penipuan ini," kata presiden Federasi Pegawai Pemerintah Amerika (AFGE) Everett Kelley, Selasa (4/2/2025) sore.
Para PNS yang diwawancarai BBC merasa bingung dan cemas saat mempertimbangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Perempuan yang berbicara dengan syarat anonim mengaku sudah menjadi pegawai federal selama lebih dari 20 tahun.
"Tampaknya kejam dan mengerikan," katanya. Ia merasa tawaran itu mengancamnya, seperti ambil atau tak dapat, atau lapangan kerjanya akan ditutup .
"(Dan) tidak ada jaminan (untuk program pesangon)," tambahnya.
Bahkan para PNS yang menerima tawaran itu mengungkapkan kekhawatiran serupa, yaitu tidak mendapatkan pesangon sesuai janji.
Pekerja federal lainnya yang berencana menerima tawaran itu pun merasa tidak yakin.
"Saya berharap akan persis seperti yang dijanjikan, dan bukan penipuan," harapnya.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.