KOMPAS.com - Pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 dilaporkan terbakar ketika berusaha melakukan pendaratan darurat sekitar tiga kilometer dari Kota Aktau.
Kabar ini memuncaki Populer Global Kamis (26/12/2024).
Berikut rangkuman dan kabar-kabar lainnya.
Baca juga: Pemerintah Baru Suriah Luncurkan Operasi Keamanan di tengah Ketegangan Wilayah Pesisir
Pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 dilaporkan terbakar ketika berusaha melakukan pendaratan darurat sekitar tiga kilometer dari Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12/2024).
Sedikitnya 30 orang selamat, puluhan lainnya diduga tewas. Maskapai Azerbaijan Airlines mengatakan, terdapat 62 penumpang dan lima awak dalam pesawat Embraer 190 tersebut, tetapi laporan lain menyebutkan ada 72 orang.
Pihak berwenang di Azerbaijan, tempat asal penerbangan tersebut, mengatakan bahwa sedikitnya 30 orang selamat. Namunm otoritas Kazakhstan mengeklaim 28 orang selamat, termasuk dua anak-anak.
Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan dan terbelah menjadi dua pada Rabu (25/12/2024), menewaskan 38 dari 67 orang di dalamnya.
Sebelum jatuh, pesawat Embraer 190 dengan nomor penerbangan J2-8243 itu melenceng jauh dari rute aslinya.
Pesawat seharusnya terbang ke arah barat laut dari Ibu Kota Baku di Azerbaijan ke Kota Grozny di Chechnya, Rusia selatan, tetapi malah melintasi Laut Kaspia dan jatuh di dekat Kota Aktau di Kazakhstan.
Baca juga: Penyebab Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines Belum Diketahui
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (25/12/2024) mengecam serangan Rusia saat Natal tidak manusiawi.
Pada hari itu, pasukan Moskwa meluncurkan lebih dari 170 rudal dan drone, sehingga memutus aliran listrik di beberapa wilayah dan menewaskan satu pekerja.
Warga Ukraina dikagetkan alarm serangan udara pada pukul 5.30 pagi waktu setempat, disusul laporan Angkatan Udara bahwa Rusia menembakkan rudal kelajah Kalibr dari Laut Hitam.