优游国际

VALENCIA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Valencia di tenggara Spanyol sejak Selasa (29/10/2024) telah menyebabkan banjir bandang yang merenggut nyawa sedikitnya 51 orang.

Bencana ini tidak hanya menyapu mobil-mobil dan rumah, tetapi juga membuat jalur transportasi dan infrastruktur di wilayah tersebut lumpuh.

Layanan darurat Spanyol melaporkan bahwa korban jiwa termasuk anak-anak.

Baca juga:

Dilansir Sky News, banjir yang datang tiba-tiba ini membuat warga di beberapa kota terjebak di dalam rumah mereka, sementara sungai yang meluap di Letur mengurung sekitar 30 orang yang akhirnya harus diselamatkan dengan helikopter.

Video-video di media sosial memperlihatkan warga bergelantungan di pohon atau bertahan di atap rumah mereka untuk menghindari derasnya arus banjir.

Otoritas setempat menghimbau warga di daerah terdampak untuk tetap berada di rumah dan menghindari perjalanan yang tidak perlu.

Ricardo Gabaldón, Wali Kota Utiel di wilayah Valencia, menggambarkan kondisi terkini wilayahnya.

“Kami terjebak seperti tikus. Mobil-mobil dan kontainer tersapu arus deras, dan air bahkan mencapai ketinggian tiga meter,” ujarnya.

Banyak warga yang putus asa mencoba menghubungi stasiun radio dan layanan darurat untuk meminta pertolongan atau mencari sanak saudara yang hilang.

Transportasi di wilayah tersebut kuga sangat terganggu, dengan sejumlah jalan yang terendam air.

Baca juga: Jasad Manusia Mengambang di Laut Jepang, Diduga Korban Banjir yang Hilang 10 Hari

Sebuah kereta berkecepatan tinggi yang membawa hampir 300 penumpang tergelincir di dekat Malaga akibat kondisi cuaca ekstrem.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Baca juga: Banjir Kuala Lumpur Malaysia, Sidang Parlemen Sampai Ditunda dan Anak-anak TK Naik Meja

Ratusan tentara Spanyol kini dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan penyelamatan di area yang paling parah terdampak.