Sebuah diagram yang dirilis oleh penjaga pantai menunjukkan empat armada mengepung Taiwan dan bergerak berlawanan arah dengan jarum jam di sekitar pulau.
Penjaga pantai di provinsi timur Fujian, wilayah terdekat di daratan utama dengan pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, juga mengatakan bahwa mereka melakukan “patroli penegakan hukum yang komprehensif” di perairan dekat kepulauan Matsu yang dikuasai Taiwan.
Taiwan mengatakan empat “formasi” kapal penjaga pantai China sedang berpatroli di sekitar wilayah mereka, tetapi kapal-kapal tersebut tidak memasuki perairan terlarang.
China telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, mengirimkan pesawat tempur dan pesawat militer lainnya sementara kapal-kapalnya mempertahankan kehadiran yang hampir konstan di sekitar perairan pulau itu.
“Dalam menghadapi ancaman musuh, semua perwira dan tentara negara dalam keadaan siap. Kami bertekad dan percaya diri untuk memastikan keamanan pertahanan nasional,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan pada Senin.
Pesiden Taiwan Lai Ching-te, yang mulai menjabat pada Mei lalu, telah lebih lantang daripada pendahulunya Tsai Ing-wen dalam mempertahankan kedaulatan Taiwan, sehingga membuat marah Beijing.
Baca juga: Menteri Taiwan Klaim Komponen Pager dalam Ledakan di Lebanon Bukan dari Negaranya
China menyebut Lai sebagai seorang "separatis".
"Presiden Lai mengadakan pertemuan keamanan tingkat tinggi untuk membahas latihan tersebut," kata Joseph Wu, Sekretaris Kenderal Dewan Keamanan Nasional Taiwan.
Joseph sendiri menggambarkan latihan itu sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum internasional.
Sebelumnya, dalam pidatonya untuk merayakan Hari Nasional Taiwan pada Kamis (10/10/2024), Lai bersumpah untuk “menolak aneksasi” Taiwan dan bersikeras bahwa Beijing dan Taipei “tidak berada di bawah satu sama lain”.
Partai Progresif Demokratik yang dipimpin Lai telah lama membela kedaulatan dan demokrasi Taiwan, yang memiliki pemerintahan, militer, dan mata uangnya sendiri.
China kemudian pada Senin mengatakan bahwa latihan tersebut adalah “operasi yang sah dan perlu untuk menjaga kedaulatan negara dan persatuan nasional”.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada Senin bahwa 25 pesawat dan tujuh kapal angkatan laut China terdeteksi di sekitar pulau tersebut dalam 26 jam hingga pukul Senin pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Baca juga: Menteri Taiwan Klaim Komponen Pager dalam Ledakan di Lebanon Bukan dari Negaranya
Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan, tindakan China “tidak beralasan” dan berisiko “eskalasi” dan meminta Beijing untuk menahan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.