优游国际

NEW DELHI, KOMPAS.com - Dua remaja Dalit India ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di pohon. Sebelumnya, dua remaja gadis tersebut pergi pada Senin (26/8/2024) untuk menonton Janmashthami.

Diketahui, acara tersebut adalah festival merayakan kelahiran dewa Hindu Krishna. Festival digelar di kuil tak jauh dari rumah mereka.

Dalit adalah kasta terendah di India. Di India, ada 200 juta Dalit yang hingga kini masih menjadi sasaran diskriminasi.

Baca juga: PM India dan Presiden AS Dorong Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Sebagaimana diberitakan The Independent pada Rabu (28/8/2024), kedua gadis itu, berusia 18 dan 15 tahun.

Mereka ditemukan pada Selasa (27/8/2024) di sebuah desa di negara bagian Uttar Pradesh di utara dan terpadat penduduknya, yang diperintah oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu milik perdana menteri Narendra Modi.

Polisi menduga kematian itu dua remaja itu karena bunuh diri. Namun klaim itu dibantah oleh keluarga remaja yang menduga ada tindak kejahatan.

"Tampaknya gadis-gadis itu melakukannya sendiri," kata kepala polisi Farrukhabad, Alok Priyadarshi, seraya menambahkan bahwa tidak ada luka yang terlihat.

Menurut laporan, otopsi kedua gadis itu menemukan asfiksia (tubuh tak dapat oksigen) sebagai penyebab kematian. Kepala petugas medis distrik, Avanindra Kumar, mengesampingkan kemungkinan kekerasan seksual atau fisik.

Sementara keluarga korban menduga kedua gadis itu yang bertetangga hilang pada hari Senin setelah meninggalkan rumah untuk menonton acara Janmashthami (festival yang merayakan kelahiran dewa Hindu Krishna) di sebuah kuil tidak jauh dari rumah.

"Mereka pergi ke kuil, sekitar 250 meter dari rumah saya, untuk merayakan festival pada pukul 19.30. Mereka kembali sekitar pukul 21.00 dan segera pergi untuk menghadiri prosesi tablo," kata ayah salah satu korban kepada wartawan.

Baca juga: Pabrik Farmasi di India Meledak, 17 Orang Tewas, 34 Terluka

Ketika kedua gadis itu tidak kembali pada malam hari, keluarga mengira mereka menginap di rumah bibi mereka di dekat kuil.

"Seorang wanita dari desa kami memberi tahu kami pada pagi hari bahwa seseorang ditemukan tergantung di pohon di kebun mangga. Kami pergi ke sana dan melihat mereka adalah putri kami," tambahnya.

"Ini adalah kasus pembunuhan, tetapi polisi mencoba menyederhanakan kasus ini dengan menyebutnya bunuh diri," katanya.

Ayah dari remaja tersebut mengatakan bahwa mereka sedang diinterogasi oleh polisi yang seolah-olah adalah penjahat.

"Beginikah cara mereka memecahkan kasus ini?" tanya dia.