SEOUL, KOMPAS.com - Para pejabat Korea Selatan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas keselamatan kendaraan listrik pada Senin (12/8/2024).
Pertemuan dilakukan setelah kejadian mobil listrik terbakar di bawah sebuah apartemen. Butuh waktu delapan jam untuk memadamkan apinya.
Tetapi, kebakaran itu menghancurkan dan merusak sekitar 140 mobil serta memaksa beberapa warga mengungsi ke tempat penampungan.
Baca juga: Jepang Larang Koper Listrik yang Dapat Dikendarai, Ini Alasannya
Wakil menteri lingkungan hidup memimpin pertemuan tersebut, yang juga dihadiri oleh kementerian transportasi dan industri serta badan pemadam kebakaran nasional.
Pada Selasa besok, pejabat kementerian transportasi akan mengadakan pembicaraan dengan produsen mobil, termasuk Hyundai Motor Group, Mercedes-Benz Korea dan Volkswagen Group Korea.
Tujuannya untuk membahas proposal untuk mengungkapkan merek baterai yang digunakan dalam kendaraan listrik, kata laporan media, dikutip dari Reuters.
Kementerian belum memberikan komentar mengenai laporan tersebut. Hyundai Motor Group, Mercedes-Benz Korea dan Volkswagen Group Korea tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Gambar yang dipublikasikan di media mengenai puluhan mobil hangus dan hanya tersisa kerangka logamnya di tempat parkir telah memicu ketakutan konsumen terhadap kendaraan listrik.
Terlebih karena begitu banyak orang di Korea Selatan yang tinggal di apartemen dan seringkali tempat parkirnya berada di bawah.
Baca juga: Helikopter Tabrak Atap Hotel di Australia, 2 Orang Tewas
Awal bulan ini, Kia Corp membuka tab baru crossover listrik EV6 dengan baterai pembuat baterai Korea Selatan SK On juga terbakar di tempat parkir, kata petugas pemadam kebakaran.
Pakar otomotif mengatakan bahwa kendaraan listrik berbeda dengan mobil bermesin pembakaran internal, karena kebakaran sering kali berlangsung lebih lama dan lebih sulit dipadamkan karena cenderung menyala kembali.
Surat kabar Chosun Ilbo melaporkan pekan lalu bahwa Korea Selatan berencana mewajibkan pembuat kendaraan listrik untuk mengungkapkan merek baterai di mobilnya.
Produsen mobil saat ini perlu memberikan informasi tertentu tentang kendaraan, seperti efisiensi bahan bakar.
Namun hanya rincian terbatas mengenai baterai dan tidak perlu menyebutkan nama produsennya, kata surat kabar tersebut.
Moon Hak-hoon, profesor teknik otomotif di Universitas Osan, mengatakan bahwa mewajibkan perusahaan mobil menyediakan merek baterai kendaraan listrik tidak akan mencegah kebakaran.
Tetapi yang lebih membantu adalah dengan melakukan sertifikasi bahaya kebakaran pada setiap merek baterai.
Baca juga: AS Kerahkan Kapal Selam ke Timur Tengah dan Percepat Kedatangan Kapal Induknya
Sementara Park Moon-woo, penulis utama laporan tentang respons terhadap kebakaran kendaraan listrik di garasi bawah tanah, mengatakan pengungkapan tersebut akan memberi pembeli lebih banyak pilihan.
Akan tetapi mencatat bahwa saat ini tidak ada data pasti mengenai merek baterai kendaraan listrik mana yang lebih rentan terhadap kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.