BRASILIA, KOMPAS.com – Kondisi kesehatan mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, kembali memburuk setelah menerima panggilan pengadilan saat masih dirawat pascaoperasi.
Pihak rumah sakit menyatakan, pria berusia 70 tahun itu mengalami peningkatan tekanan darah dan penurunan hasil tes fungsi hati.
“Pria berusia 70 tahun itu menunjukkan kondisi klinis yang memburuk, tekanan darah meningkat, dan hasil tes laboratorium hati yang memburuk,” demikian pernyataan dari RS DF Star di Brasilia pada Kamis (24/4/2025), tempat Bolsonaro menjalani pemulihan sejak pertengahan April.
Baca juga: Jadi Salah Satu Eksportir Baja Terbesar, Brasil Tak Berniat Perang Dagang dengan AS
Sehari sebelumnya, seorang pejabat pengadilan menyampaikan langsung surat panggilan sidang kepada Bolsonaro di kamar rumah sakit.
Surat tersebut memberinya waktu lima hari untuk mengajukan pembelaan awal atas tuduhan ia merancang kudeta demi mempertahankan kekuasaan setelah kalah dalam pemilu 2022.
Dalam video yang beredar dari momen tersebut, Jair Bolsonaro terlihat terkejut dan marah.
"Saya punya waktu lima hari untuk menyampaikan pembelaan saya? Lima hari?" serunya dengan nada tinggi, sambil menunjukkan bahwa ia masih dalam perawatan intensif.
Perawat yang berada di ruangan itu tampak berusaha menenangkan Bolsonaro, yang tekanan darahnya meningkat.
Mahkamah Agung Brasil dalam keterangannya kepada AFP menyebut kehadiran Bolsonaro dalam siaran langsung menunjukkan bahwa ia dapat dipanggil dan diberitahu.
Baca juga: Jenderal Rusia Tewas Akibat Bom Mobil Dekat Moskwa
Menariknya, hanya satu hari sebelum menerima panggilan, Bolsonaro sempat tampil dalam siaran langsung di YouTube selama hampir satu jam.
Dalam siaran itu, ia duduk tegak dengan selang oksigen terpasang di hidung, ditemani oleh ketiga putranya serta mantan pembalap Formula 1 asal Brasil, Nelson Piquet.
Penampilan tersebut dinilai bertentangan dengan rekomendasi medis yang sebelumnya meminta Bolsonaro untuk tidak menerima pengunjung demi menjaga kondisi kesehatannya.
Pihak rumah sakit menyebut bahwa Bolsonaro telah menjalani sejumlah pemeriksaan tambahan pada Kamis (24/4/2025).
Sidang Bolsonaro akan menjadi yang pertama bagi seorang mantan presiden yang didakwa berusaha merebut kekuasaan dengan cara kekerasan, sejak Brasil kembali ke sistem demokrasi pada 1985 usai dua dekade di bawah rezim militer.
Ia menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 40 tahun serta pengucilan dari dunia politik. Padahal, Bolsonaro sempat menunjukkan minat untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun depan.
Sejumlah masalah kesehatan terus menghantui Bolsonaro sejak ia ditikam dalam kampanye pilpres 2018 di Negara Bagian Minas Gerais.
Insiden itu membuatnya kehilangan sekitar 40 persen darah tubuh dan menjalani operasi darurat. Penyerangnya kemudian dinyatakan tidak layak secara mental untuk diadili.
Baca juga: 100 Hari Pemerintahan Trump: Masa Jabatan Kedua Lebih Otoriter
Setelah insiden tersebut, Bolsonaro menang dalam pilpres dan menjabat hingga 2022, sebelum akhirnya kalah dari kandidat sayap kiri, Luiz Inacio Lula da Silva. Ia kemudian menuduh pemerintahan Lula tengah merancang konspirasi untuk menjatuhkannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.