WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Trump pada Minggu (21/7/2024) sesumbar, Kamala Harris akan lebih mudah dikalahkan daripada Joe Biden dalam Pilpres AS 2024.
“Harris akan lebih mudah dikalahkan daripada Joe Biden,” kata kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu kepada CNN.
Trump dan tim kampanyenya kemudian juga menyerang Biden dan Harris dari Partai Demokrat di media sosial sembari menyebut Joe Biden tidak layak untuk terus menjabat sebagai presiden.
Baca juga: Biden Mundur dari Pilpres AS, Kamala Harris Siap Maju Kalahkan Trump
Biden mengakhiri kampanye pencalonannya kembali pada Minggu setelah rekan-rekan sesama anggota Partai Demokrat kehilangan kepercayaan terhadap ketajaman mental dan kemampuannya untuk mengalahkan Trump.
Biden lalu mendukung Harris untuk menggantikannya sebagai kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat.
Biden telah menghadapi keraguan yang semakin besar mengenai peluangnya untuk terpilih kembali setelah penampilannya yang lemah dan goyah dalam debat yang disiarkan di televisi melawan Trump akhir bulan lalu.
Dalam platform Truth Social pada Minggu, Trump mengatakan, Biden “tidak layak untuk mencalonkan diri sebagai Presiden, dan tentu saja tidak layak untuk menjabat".
Petinggi Partai Republik lainnya, termasuk Ketua DPR Mike Johnson, juga mengatakan, Biden tidak layak untuk menjabat sebagai presiden dan menyelesaikan masa jabatannya jika ia maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Johnson secara eksplisit meminta Biden untuk mengundurkan diri.
Trump, dalam sebuah postingan di platform Truth Social, mengatakan, “Kita akan sangat menderita karena kepresidenannya (Biden), tetapi kita akan memperbaiki kerusakan yang telah dilakukannya dengan sangat cepat".
Baca juga: 8 Hari yang Tak Terduga Jelang Pilpres AS: Trump Ditembak, Biden Mundur
Trump dan Biden sebagian besar berada dalam posisi imbang dalam jajak pendapat, namun setelah debat, beberapa jajak pendapat menunjukkan Trump unggul tipis dari Sang Presiden dalam persaingan untuk pemilihan November.
Menurut sebuah sumber mengatakan kepada Reuters pada Minggu, bahwa tim kampanye Trump telah memulai diskusi tentang bagaimana mereka akan mengerahkan sumber daya kampanye untuk kemungkinan mundurnya Biden.
Mengingat kandidat alternatif dari Partai Demokrat kemungkinan besar akan memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda dari Biden, sumber tersebut mengatakan, mundurnya Presiden akan membutuhkan pemikiran ulang di mana harus membelanjakan uang iklan dan harus menggunakan sumber daya secara umum.
Secara terbuka, para penasihat dan sekutu kampanye Trump mengatakan kepada para wartawan, mereka tidak khawatir menghadapi Harris karena mereka dapat dengan mudah mengaitkannya dengan catatan Biden selama menjabat, terutama mengenai imigrasi dan inflasi.
Mereka menyatakan akan mencoba menggambarkan Harris, dan kandidat-kandidat lain yang diusulkan sebagai alternatif bagi Partai Demokrat, sebagai sosok yang berada di sebelah kiri Biden dalam berbagai kebijakan.
Dalam sebuah pernyataan setelah Biden mengundurkan diri, tim kampanye Trump menyebut, Harris adalah “pembantu utama Biden”.