优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Kebun Binatang di Australia Larang Pengunjung Peluk Koala

优游国际.com - 09/07/2024, 17:35 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber

CANBERRA, KOMPAS.com - Sejak dulu kala, memeluk koala kecil berbulu lembut telah menjadi tradisi bagi para selebritas, turis, dan penduduk lokal yang berkunjung ke Australia. Banyak dari mereka pergi ke taman margasatwa di Queensland untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Taman Margasatwa Lone Pine telah menjamu berbagai pelancong, mulai dari penyanyi pop terkenal Taylor Swift, Paus Yohanes Paulus II, hingga Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun mulai bulan ini, kebun binatang kecil tersebut—yang mengeklaim sebagai suaka koala pertama di dunia—memutuskan untuk tidak lagi menawarkan "pengalaman memeluk koala".

Baca juga: Australia Mulai Vaksinasi Koala, Cegah Klamidia Berujung Kepunahan

Pengelola Lone Pine mengatakan, langkah tersebut diambil seiring banyaknya keinginan para pengunjung.

"Kami senang ada perubahan di antara tamu lokal dan internasional untuk merasakan pengalaman bersama satwa liar Australia dari dekat, tapi tidak harus bersifat pribadi, cukup menyaksikan apa yang paling mereka sukai—makan, tidur, dan bersantai di tempat mereka," ujar Manajer Lyndon Discombe.

Kelompok hak asasi hewan mengatakan, mereka berharap keputusan ini menjadi tanda bahwa praktik menggendong koala—yang menurut mereka "kejam"—akan dihapuskan secara bertahap di seluruh negeri.

Mereka mengutip penelitian yang menemukan bahwa pengalaman semacam itu membuat koala stres. Sebab, koala adalah hewan soliter dan sebagian besar hewan nokturnal tidur sepanjang hari.

Mengapa atraksi memeluk koala harus dilarang?

Koala adalah ikon nasional yang sangat dicintai di Australia—dan tak ternilai dalam hal keanekaragaman hayati. Satwa ini juga merupakan sumber pendapatan yang sangat besar bagi industri pariwisata.

Tetapi, hewan berkantung yang dulunya berkembang biak dengan baik ini mengalami penurunan populasi secara drastis akibat pembukaan lahan, kebakaran lahan, kekeringan, penyakit, dan ancaman lainnya.

Mantan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan Presiden Rusia, Vladimir Putin memeluk koala di Suaka Margasatwa Lone Pine.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Mantan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan Presiden Rusia, Vladimir Putin memeluk koala di Suaka Margasatwa Lone Pine.
Perkiraan jumlah koala saat ini tak menentu. Beberapa kelompok mengatakan, hanya sekitar 50.000 ekor yang tersisa di alam liar dan satwa ini terdaftar sebagai spesies yang terancam punah di sebagian besar pantai timur Australia.

Sekarang ada kekhawatiran bahwa hewan-hewan ini bakal punah di beberapa negara bagian dalam satu generasi.

Jadi melindungi koala, baik di alam liar maupun di penangkaran, adalah topik yang sensitif dan kompleks di Australia.

Semua negara bagian memiliki perlindungan lingkungan yang ketat untuk spesies tersebut dan banyak di antaranya telah melarang untuk "memeluk" koala.

Misalnya di New South Wales—negara bagian terpadat di Australia—melarang praktik itu pada 1997. Di sana, aturannya menyebutkan bahwa koala tidak boleh "ditempatkan langsung di... atau (di)gendong langsung oleh pengunjung mana pun untuk tujuan apa pun."

Baca juga: Koala Australia Terancam Punah, Apa Sebab?

Namun, di Queensland—dan beberapa lokasi tertentu di Australia Selatan dan Australia Barat—praktik tersebut masih berlangsung.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah WNI di Vatikan Saat Paus Fransiskus Wafat, Ziarah di Tengah Duka

Kisah WNI di Vatikan Saat Paus Fransiskus Wafat, Ziarah di Tengah Duka

Global
Puluhan Pimpinan Kampus AS Kecam Trump atas Kebijakan Pendidikan Tinggi

Puluhan Pimpinan Kampus AS Kecam Trump atas Kebijakan Pendidikan Tinggi

Global
Pesawat Delta Air Terbakar di Bandara Florida, 294 Orang Terdampak

Pesawat Delta Air Terbakar di Bandara Florida, 294 Orang Terdampak

Global
Media Korsel Ungkap Alasan LG Batal Investasi Baterai Rp 129,8 Triliun di Indonesia

Media Korsel Ungkap Alasan LG Batal Investasi Baterai Rp 129,8 Triliun di Indonesia

Global
Pemakaman Paus Fransiskus Akan Digelar Sabtu Mendatang

Pemakaman Paus Fransiskus Akan Digelar Sabtu Mendatang

Global
Kota Tua Maaloula di Suriah Merajut Lagi Kerukunan Beragama Setelah Perang Usai

Kota Tua Maaloula di Suriah Merajut Lagi Kerukunan Beragama Setelah Perang Usai

Global
Apa Itu Konklaf dan Bagaimana Prosesnya Usai Paus Fransiskus Meninggal?

Apa Itu Konklaf dan Bagaimana Prosesnya Usai Paus Fransiskus Meninggal?

Global
Trump Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Trump Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Global
Negosiasi Nuklir Iran-AS di Roma: Jalan Diplomasi di Tengah Gejolak Geopolitik

Negosiasi Nuklir Iran-AS di Roma: Jalan Diplomasi di Tengah Gejolak Geopolitik

Global
Warga Gaza Kenang Paus Fransiskus: Beliau Menelepon Kami Setiap Malam

Warga Gaza Kenang Paus Fransiskus: Beliau Menelepon Kami Setiap Malam

Global
Penyebab Wafatnya Paus Fransiskus Resmi Diumumkan

Penyebab Wafatnya Paus Fransiskus Resmi Diumumkan

Global
Mengenang Paus Fransiskus, Tetap Bertugas hingga Akhir Hayat Meski Dianjurkan Dokter Beristirahat

Mengenang Paus Fransiskus, Tetap Bertugas hingga Akhir Hayat Meski Dianjurkan Dokter Beristirahat

Global
Mengenal Apa Itu Camerlengo, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Mengenal Apa Itu Camerlengo, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Global
Paus Fransiskus Berpulang: Selamat Tinggal Sosok Welas Asih, Pesanmu Akan Abadi

Paus Fransiskus Berpulang: Selamat Tinggal Sosok Welas Asih, Pesanmu Akan Abadi

Global
Hari Ini Para Kardinal Bertemu untuk Tentukan Tanggal Pemakaman Paus Fransiskus

Hari Ini Para Kardinal Bertemu untuk Tentukan Tanggal Pemakaman Paus Fransiskus

Global
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau