WASHINTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Biden telah mengirim amunisi dalam jumlah besar kepada Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober lalu.
Hal itu diungkap oleh dua pejabat Amerika Serikat yang paham akan daftar terbaru pengiriman senjata ke Israel kepada Reuters.
Menurut sumber tersebut, total sudah ada lebih dari 24.100 bom dan 3.000 rudal yang dikirim AS ke Israel selama delapan bulan ini.
Baca juga: Debat Pilpres AS 2024: Beda Kata Biden dan Trump soal Perang Gaza, Invasi Rusia, hingga Hak Aborsi
Rinciannya yakni sekitar 14.000 bom MK-84 seberat 2.000 pon/unit, 6.500 bom seberat 500 pon/unit, 3.000 rudal udara-ke-darat Hellfire, 1.000 bom penghancur bungker, 2.600 bom berdiameter kecil yang dijatuhkan dari udara, dan amunisi lainnya.
Reuters menulis, meski para pejabat itu tidak menjelaskan detail waktu pengiriman, jumlah amunisi tersebut menunjukkan tidak ada penurunan yang signifikan dalam dukungan militer AS untuk Israel.
Padahal sudah ada seruan internasional untuk Amerika Serikat membatasi pasokan senjata ke Israel dan keputusan pemerintah baru-baru ini untuk menghentikan sementara pengiriman bom-bom canggih.
Para ahli mengatakan, isi kiriman tersebut tampaknya sesuai dengan apa yang dibutuhkan Israel untuk mengisi kembali persediaan yang digunakan dalam kampanye militer intensif selama delapan bulan di Gaza.
"Meski angka-angka ini dapat dihabiskan dengan relatif cepat dalam konflik besar, daftar ini jelas mencerminkan tingkat dukungan yang substansial dari Amerika Serikat untuk sekutu-sekutu Israel," kata Tom Karako, seorang ahli senjata di Pusat Studi Strategis dan Internasional kepada Reuters.
Ia menambahkan, amunisi yang terdaftar adalah jenis yang akan digunakan Israel dalam perang melawan Hamas atau dalam konflik potensial dengan Hezbollah.
Baca juga:
Jumlah pengiriman tersebut, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, merupakan jumlah amunisi yang paling mutakhir dan ekstensif yang dikirim Amerika ke Israel sejak perang Gaza dimulai.
Israel dan Hezbollah yang didukung Iran telah saling tembak sejak dimulainya perang Gaza, dan kekhawatiran meningkat bahwa perang habis-habisan dapat terjadi di antara kedua belah pihak.
Gedung Putih menolak untuk berkomentar kepada Reuters terkait laporan pengiriman senjata ke Israel dalam jumlah besar itu. Sementara, Kedutaan Besar Israel di Washington tak segera menanggapi permintaan komentar.
"Pengiriman ini merupakan bagian dari daftar senjata yang lebih besar yang dikirim ke Israel sejak konflik Gaza dimulai," kata salah satu pejabat AS.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden pada Rabu (26/6/2024) mengatakan kepada wartawan Washington telah mengirimkan bantuan keamanan senilai 6,5 miliar dollar AS kepada Israel sejak 7 Oktober.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam beberapa minggu terakhir mengeklaim bahwa Washington menahan senjata.