BEIRUT, KOMPAS.com - Kelompok Hezbollah Lebanon pada Kamis (16/5/2024) mengumumkan bahwa pihaknya menggunakan senjata baru untuk menyerang Israel.
Senjata baru itu ada pada pesawat tak berawak yang mampu menembakkan roket ke posisi militer dalam salah satu serangan terbarunya di Israel utara.
Kedua kubu hampir setiap hari terlibat baku tembak sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
Baca juga: Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza
Dijelaskan bahwa Hezbollah menggunakan drone serangan bersenjata yang dilengkapi dengan dua roket S-5.
Dikutip dari AFP pada Sabtu (18/5/2024), kelompok yang didukung Iran tersebut menerbitkan sebuah video yang menunjukkan drone tersebut sedang menuju ke satu posisi.
Yakni di mana tank-tank ditempatkan, kedua roket dilepaskan diikuti dengan ledakan drone tersebut.
Ini adalah pertama kalinya mereka mengumumkan penggunaan senjata jenis ini sejak konflik lintas batas dengan Israel meletus pada bulan Oktober.
Sementara tentara Israel mengatakan tiga tentaranya terluka dalam serangan hari Kamis itu.
Media yang berafiliasi dengan Hezbollah mengatakan bahwa hulu ledak drone tersebut terdiri dari antara 25 dan 30 kilogram bahan peledak berkekuatan tinggi.
Baca juga: WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari
Analis militer Khalil Helou mengatakan kepada AFP bahwa penggunaan drone memberi Hezbollah kemampuan untuk melancarkan serangan dari dalam wilayah Israel, karena mereka dapat terbang di ketinggian rendah, menghindari deteksi radar.
Hezbollah juga mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka telah melancarkan serangan menggunakan drone penyerang di sebuah pangkalan di sebelah barat kota Tiberias di Israel utara.
"Serangan itu paling dalam yang dilakukan kelompok itu di wilayah Israel sejak pertempuran berkobar," kata para analis.
Dalam beberapa pekan terakhir, kelompok Hezbollah Lebanon telah mengumumkan serangan yang mereka gambarkan sebagai serangan “kompleks”, dengan menggunakan drone dan rudal untuk menyerang posisi militer, serta pasukan dan kendaraan.
Mereka juga menggunakan rudal berpemandu dan berat, seperti rudal Burkan dan Almas milik Iran.
Serta rudal Jihad Mughniyeh, yang namanya diambil dari nama seorang pemimpin Hezbollah yang terbunuh oleh tembakan Israel di Suriah pada 2015.
Helou, seorang pensiunan jenderal, mengatakan bahwa meskipun memiliki persenjataan baru, Hezbollah masih mengandalkan rudal anti-tank Kornet dengan jangkauan hanya lima hingga delapan kilometer.
Baca juga: Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar
Mereka juga menggunakan rudal anti-tank Konkurs yang mampu menembus sistem pertahanan Iron Dome Israel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.