RABAT, KOMPAS.com - Pada 29 Juni 2023, KBRI Rabat mengadakan shalat Idul Adha 1444 bersama staf KBRI Rabat dengan WNI di Maroko.
Kegiatan ini merupakan program tahunan yang selalu ditunggu oleh masyarakat Indonesia di Maroko.
Acara ini selain sebagai ajang silaturahmi, juga merupakan cara menjalin dan memperkuat persahabatan serta persaudaraan WNI di Luar Negeri (LN), khususnya di Maroko.
Baca juga: WNI di Qatar Gelar Shalat Idul Adha
Dikutip dari siaran pers KBRI Rabat, kegiatan Hari Raya Idul Adha ini juga dalam rangka pembinaan masyarakat Indonesia di LN guna memperkuat rasa persatuan WNI.
Shalat Idul Adha 1444 H dilanjutkan dengan acara pemotongan hewan qurban. Seperti biasa, setiap tahun ada seekor kambing besar pemberian Raja Mohammed VI kepada Kedutaan Besar negara-negara Islam atau Duta Besar yang beragama Islam di Rabat.
Pada Idul Adha tahun ini, KBRI Rabat menyembelih dua ekor sapi dan lima ekor kambing dari partisipasi beberapa staf KBRI Rabat, pelajar, WNI, dan masyarakat setempat yang tinggal di Maroko.
Untuk menambah semarak kegiatan ini, staf KBRI Rabat bersama WNI mengadakan kegiatan memasak dan membakar daging qurban.
Kegiatan ini dihadiri oleh Staf KBRI Rabat dan WNI di Maroko serta beberapa WN Maroko yang menikah dengan WNI.
Maroko merupakan negara yang terletak di ujung barat benua Afrika bagian utara. Berdekatan dengan benua Eropa, khususnya dekat dengan Spanyol dan Portugal dan batasi oleh Selat Gibraltar.
Ibu kotanya Rabat, dan menurut biro pusat statistik jumlah penduduk Maroko saat ini sekitar 40 juta jiwa. Maroko merupakan negara Kerajaan Islam tetapi moderat dipimpin oleh Raja Mohammed VI.
Baca juga: Potret Perayaan Idul Adha di Seluruh Dunia, Upaya Berkurban di Tengah Tekanan Ekonomi
Menjelang Idul Adha, beredar rumor di media sosial bahwa harga domba yang didatangkan dari Eropa untuk qurban lebih murah dibandingkan harga dalam negeri atau lokal.
Informasi yang disebarluaskan warga Maroko di jejaring sosial ini menuai kecaman dari para importir, karena dugaan selisih keuntungan antara harga impor dan harga jual di pasar Maroko, apalagi dengan adanya subsidi yang diberikan pemerintah khusus untuk Idul Adha.
Federasi Pengusaha Bisnis Peternakan Maroko menyatakan, pihak importir membantah kebenaran informasi yang beredar mengenai harga domba impor tersebut.
Berdasarkan hasil survei staf KBRI Rabat memang benar terjadi kenaikan harga domba atau kambing dalam negeri/lokal antara 15-30 persen pada tahun ini, atau naik sekitar 1.000 dirham Maroko (Rp 1,5 juta) sampai dengan 1.500 dirham Maroko (Rp 2,2 juta).
Kenaikan ini disebabkan kemarau panjang dan tidak adanya hujan yang cukup untuk agrikultur khusus makanan ternak, sehingga berdampak pada kenaikan harga pangan ternak dan biaya transportasi.
Dengan adanya masalah ini, Pemerintah Maroko memberikan solusi untuk masyarakat agar tetap bisa berqurban dengan memberikan harga yang disesuaikan dengan anggaran rumah tangga mereka.
Di setiap supermarket disediakan lapangan luas untuk penjualan hewan qurban dengan cara penjualan per kg. Harga rata-rata kambing atau domba dari kualitas nomor 1 sampai dengan 3 adalah 65 dirham Maroko (Rp 98.800) per kg hingga 70 dirham Maroko (Rp 106.400) per kg.
Ketentuan harga ini membantu masyarakat memperkirakan harga hewan qurban yang dibeli untuk Idul Adha.
Untuk menutupi kekurangan, Pemerintah Maroko tahun ini menyediakan sekitar enam Juta ekor kambing yang hendak dijadikan hewan qurban Idul Adha.
Baca juga: Media Asing Soroti Nasib Malang Peternak Sapi Indonesia yang Terdampak PMK Saat Idul Adha
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.