KHERSON, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat jebolnya bendungan Kakhovka meningkat menjadi 41 orang di wilayah kekuasaan Rusia pada Rabu (21/6/2023).
"Sayangnya jumlah korban tewas meningkat menjadi 41," kata Andrei Alekseyenko, pejabat senior otoritas pendudukan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.
Pada Sabtu (17/6/2023), otoritas di wilayah Kherson yang dikuasai Rusia mengumumkan, jumlah korban tewas akibat jebolnya bendungan Kakhvovka adalah 29 orang.
Baca juga: Mobil Bawa Bahan Peledak Sempat Muncul di Bendungan Kakhovka Ukraina Sebelum Meledak
Di daerah-daerah dalam kendali Ukraina, setidaknya 16 orang tewas dan 31 hilang, menurut angka terbaru dari Kyiv.
Jebolnya bendungan Kakhovka yang dikuasai Rusia pada 6 Juni 2023 membanjiri sebagian besar wilayah Kherson.
Akibatnya, ribuan orang harus mengungsi dan memicu kekhawatiran bencana lingkungan.
Kyiv menuduh Moskwa meledakkan bendungan di Sungai Dnipro tersebut, sedangkan Rusia menyalahkan Ukraina.
Baca juga:
Sebelumnya, PBB pada Minggu (18/6/2023) menuduh Rusia memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah Ukraina timur yang terdampak jebolnya bendungan Kakhovka.
"Pemerintah Federasi Rusia sejauh ini menolak permintaan kami untuk mengakses daerah-daerah di bawah kendali militer sementara," kata koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, Denise Brown, dikutip dari kantor berita AFP.
"PBB akan terus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menjangkau semua orang--termasuk korban hancurnya bendungan baru-baru ini--yang sangat membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa, di mana pun mereka berada," lanjut Brown.
"Kami mendesak pihak berwenang Rusia bertindak sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum kemanusiaan internasional," tambahnya.
Baca juga: Seberapa Fatal Imbas Bendungan Besar di Kherson Ukraina Jebol akibat Serangan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.