BEIJING, KOMPAS.com - Dalam pidato penutup Xi Jinping pada pertemuan parlemen tahunan China pada hari Senin (13/3/2023), Presiden China itu tampak memberi pesan yang jelas bahwa China telah kembali.
Berbicara kepada hampir 3.000 delegasi di Aula Besar Rakyat di Beijing, Xi, yang baru dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga, menegaskan sikapnya.
“Setelah satu abad perjuangan, kebangkitan besar bangsa China berada di jalur yang tidak dapat diubah," ujarnya.
Baca juga: Sumpah Xi Jinping Setelah Resmi Jabat Presiden China 3 Periode
Dilansir dari Guardian, pidato itu muncul saat Xi mencoba memposisikan dirinya sebagai negarawan global, memimpin China yang siap mendominasi panggung dunia.
Setelah tiga tahun isolasi yang disebabkan oleh kebijakan nol-Covid, diplomat China dan Xi terbang melintasi perbatasan untuk berpartisipasi dalam KTT internasional.
Pekan lalu, Iran dan Arab Saudi mengumumkan kesepakatan yang ditengahi China untuk memulihkan hubungan diplomatik, tujuh tahun setelah hubungan itu terputus.
Dalam pernyataan bersama, pemerintah Saudi dan Iran berterima kasih kepada China karena telah mensponsori dan menjadi tuan rumah pembicaraan tersebut.
Diplomat China telah bekerja di sirkuit Timur Tengah selama beberapa minggu dan Xi diperkirakan akan segera mengunjungi Iran.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan bahwa China tidak mengejar kepentingan apa pun di Timur Tengah.
"China selalu percaya bahwa masa depan Timur Tengah harus selalu berada di tangan negara-negara di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Baca juga: Cetak Sejarah, Xi Jinping Sah Jadi Presiden China 3 Periode
Pejabat AS menepis anggapan bahwa kesepakatan itu merupakan pukulan terhadap pengaruh AS di Timur Tengah.
Tapi, Wang Yiwei, direktur Institute of International Affairs di Renmin University of China, mengatakan kesepakatan itu membuktikan bahwa cara ala China dapat memecahkan masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh Barat.
Stabilitas di kawasan melayani kepentingan China. Sekitar setengah dari impor minyak mentah China berasal dari Timur Tengah, dan pada kunjungan ke Arab Saudi tahun lalu Xi berjanji untuk membeli lebih banyak.
Keamanan energi semakin penting bagi Beijing karena terlihat lebih tangguh terhadap sanksi internasional jika terjadi konflik dengan Taiwan.
Baca juga: Xi Jinping Kutuk Penindasan yang Dipimpin AS: China Harus Berani Berperang
Ambisi Xi untuk Taiwan adalah tema kunci lain dari pidato hari Senin. China menganggap pulau yang berpemerintahan sendiri itu sebagai provinsi pemberontak yang perlu dipersatukan kembali dengan daratan.