优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Penyair Myanmar Tewas Setelah Ditangkap Junta, Organ Dalam Tubuhnya Hilang

优游国际.com - 10/05/2021, 14:48 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Penyair Myanmar Khet Thi, yang karyanya vokal menyuarakan perlawanan terhadap junta yang berkuasa, meninggal dalam tahanan pada Minggu malam (9/5/2021).

Jasadnya dilaporkan dikembalikan ke keluarga. Tapi organ tubuhnya tidak lengkap menurut pihak keluarganya melansir Guardian pada Senin (10/5/2021).

Baca juga: 100 Hari Kudeta Myanmar: Rangkuman Peristiwa dan Perkembangan Terkini

Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar atas kematian Khet Thi.

Dalam tulisan di halaman Facebook sang penyair berusia 45 tahun itu sebelumnya dia menulis: "Mereka menembak di kepala, tetapi mereka tidak tahu revolusi ada di hati."

Istri Khet Thi mengatakan keduanya dibawa untuk diinterogasi pada Sabtu (8/5/2021) oleh tentara bersenjata dan polisi di pusat kota Shwebo, di wilayah Sagaing.

Kota itu merupakan salah satu pusat perlawanan terhadap kudeta, yang menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

“Saya diinterogasi. Begitu pula dia. Mereka bilang dia ada di pusat interogasi. Tapi dia tidak kembali, hanya tubuhnya," istrinya, Chaw Su, mengatakan kepada BBC dalam bahasa Burma.

Menurutnya, militer Myanmar sempat meneleponnya pagi hari (Senin). Dia diminta menemui suaminya di rumah sakit di Monywa.

“Saya pikir itu (rumah sakit) hanya untuk patah lengan atau semacamnya… Tapi ketika saya tiba di sini, dia berada di kamar mayat dan organ dalamnya diambil,” katanya.

Baca juga: Myanmar Masih Krisis, Junta Militer Dapat Investasi Rp 39 Triliun

Dia diberitahu rumah sakit bahwa suaminya memiliki masalah jantung. Tetapi Chaw Su tidak mau repot-repot membaca sertifikat kematian karena dia yakin itu tidak benar.

Reuters tidak dapat menghubungi rumah sakit untuk memberikan komentar.

Chaw Su berkata bahwa tentara Myanmar berencana menguburkan Khet Thi. Tetapi dia memohon kepada mereka untuk mengambil jenazah suaminya.

Dia tidak mengatakan bagaimana dia tahu organ suaminya telah diambil.

"Dia meninggal di rumah sakit setelah disiksa di pusat interogasi," kata kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik.

Dalam sebuah buletin, kelompok tersebut mengatakan jumlah warga sipil Myanmar yang tewas sejak kudeta mencapai 780. Kelompok yang memantau rincian pembunuhan ini, tidak mengidentifikasi sumber informasinya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau