DUNEDIN, KOMPAS.com - Seseorang yang membawa pisau menikam lima orang di sebuah supermarket Selandia Baru pada Senin (10/5/2021). Tiga korban di antaranya kritis.
Meski begitu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern tidak menyebut aksi ini terkait terorisme.
Polisi mengatakan, insiden penusukan terjadi di supermarket Countdown di pusat Dunedin pada pukul 14.30 waktu setempat. Seorang pria telah ditahan.
Baca juga: Penusukan di Vancouver Kanada, 1 Orang Tewas dan 5 Terluka
Kantor berita AFP melaporkan, serangan seperti ini jarang terjadi di Selandia Baru yang dikenal damai.
Saksi mata mengatakan kepada media lokal, seorang pria membawa dua pisau menikam staf di supermarket dan orang-orang di sekitarnya yang mencoba menghentikannya juga terluka.
Ardern mengatakan, pertanyaan pertama yang dia ajukan ke polisi adalah apakah penusukan di supermarket Selandia Baru ini membahayakan keamanan nasional, tetapi mereka meyakinkannya itu tidak terjadi.
PM Ardern juga menyampaikan, polisi tidak memburu orang lain yang terkait serangan ini.
Baca juga: Penusukan Terjadi Keenam Kalinya di London Selatan dalam Waktu 24 Jam
"Saya ingin mengakui laporan awal dari para saksi yang mengambil tindakan untuk melindungi orang-orang di sekitar mereka... Ini adalah tindakan berani dan kami bersimpati kepada para keluarga," katanya.
Managing Director Countdown, Spencer Sonn, mengatakan bahwa semua orang di jaringan supermarket itu terkejut dan terpukul oleh serangan tersebut.
Sebelum insiden ini, serangan massal terbaru di Selandia Baru adalah penembakan Christchurch pada Maret 2019, ketika seorang pria menembaki masjid-masjid dan menewaskan 51 jemaah Muslim serta melukai 40 orang.
Selandia Baru lalu menerapkan UU persenjataan yang ketat setelah penembakan Chrustchurch untuk membatasi akses ke senjata api.
Baca juga: UPDATE: Penusukan di Supermarket Selandia Baru Lukai 4 Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.