优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Ratusan Koala Ditembak dari Udara di Australia, Aktivis Kecam Tindakan Ekstrem Itu

Kebijakan ini memicu kemarahan para aktivis dan peneliti yang menilai tindakan tersebut tidak etis dan terlalu ekstrem.

Penembakan koala dilakukan setelah kebakaran hutan akibat sambaran petir menghancurkan sekitar 2.000 hektar taman nasional di kawasan warisan dunia Budj Bim pada bulan lalu.

Kebakaran tersebut menyebabkan habitat alami koala musnah, menimbulkan kekhawatiran bahwa hewan ikonik Australia itu akan kelaparan atau mati perlahan karena luka-luka dan kekurangan makanan.

Departemen Energi, Lingkungan, dan Aksi Iklim (DEECA) pun mengerahkan penembak jitu dari helikopter untuk mengurangi populasi yang dianggap tidak bisa diselamatkan. Namun, pendekatan ini justru menuai kritik tajam dari berbagai pihak.

Dikecam sebagai tindakan kejam

Presiden Koala Alliance, Jess Robertson, menyebut pemusnahan lewat udara ini tidak manusiawi dan tidak bisa dibenarkan.

"Tidak mungkin mereka dapat mengetahui apakah seekor koala dalam kondisi buruk dari helikopter," kata juru bicara Koala Alliance melalui unggahan di Facebook yang disertai foto helikopter yang terbang rendah di atas hutan yang hangus.

Robertson juga menyebut, koala-koala tersebut awalnya berasal dari perkebunan pohon karet biru yang baru saja dipanen, yang lokasinya berdekatan dengan taman nasional.

"DEECA masih menembaki mereka. Jumlah korban tewas terus bertambah. Jika koala ditembak dari pohon, ini berarti banyak anak koala yang akan menderita dan mati. Itu tercela. Itu kejam. Itulah sebabnya DEECA tidak pernah ingin masyarakat tahu," ujarnya, seperti dikutip dari The Independent, Sabtu (19/4/2025).

Pemerintah Victoria: Koala menderita parah

Di sisi lain, Perdana Menteri Victoria, Jacinta Allan membela kebijakan tersebut. Ia menegaskan keputusan itu diambil berdasarkan evaluasi para ahli satwa liar.

"Saya mendengar bahwa departemen melakukan penilaian ekstensif dalam konteks kebakaran hutan yang melanda masyarakat setempat yang dimulai oleh sambaran petir," ujarnya.

"Setelah memeriksa keadaan, pendekatan ini dianggap sebagai cara untuk benar-benar mengenali bahwa koala-koala itu sangat menderita dan penilaian tersebut dilakukan oleh para ahli satwa liar," tambah Allan.

Sejumlah peneliti konservasi mempertanyakan keputusan ini. Mereka menilai, penembakan dari udara adalah pendekatan yang gegabah dan tidak akurat dalam menangani krisis satwa.

Ahli koala dari CQUniversity Australia, Dr. Rolf Schlagloth, menyebut tindakan itu sebagai bagian dari kegagalan panjang dalam pengelolaan habitat dan spesies koala.

"Eutanasia harus digunakan sebagai pilihan terakhir ketika hewan terluka parah. Namun, pemusnahan melalui udara tampaknya merupakan metode yang sangat tidak pandang bulu," kata Schlagloth.

Ia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem hutan untuk mengurangi dampak kebakaran yang kian parah akibat perubahan iklim.

"Habitat koala perlu luas dan terhubung, dan pengelolaan perkebunan pohon blue gum perlu mempertimbangkan koala karena pohon-pohon ini sangat menarik bagi mereka," ujarnya.

/global/read/2025/04/20/215410070/ratusan-koala-ditembak-dari-udara-di-australia-aktivis-kecam-tindakan

Terkini Lainnya

Trump Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Roma

Trump Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Roma

Global
Negosiasi Nuklir Iran-AS di Roma: Jalan Diplomasi di Tengah Gejolak Geopolitik

Negosiasi Nuklir Iran-AS di Roma: Jalan Diplomasi di Tengah Gejolak Geopolitik

Global
Warga Gaza Kenang Paus Fransiskus: Beliau Menelepon Kami Setiap Malam

Warga Gaza Kenang Paus Fransiskus: Beliau Menelepon Kami Setiap Malam

Global
Penyebab Wafatnya Paus Fransiskus Resmi Diumumkan

Penyebab Wafatnya Paus Fransiskus Resmi Diumumkan

Global
Mengenang Paus Fransiskus, Tetap Bertugas hingga Akhir Hayat Meski Dianjurkan Dokter Beristirahat

Mengenang Paus Fransiskus, Tetap Bertugas hingga Akhir Hayat Meski Dianjurkan Dokter Beristirahat

Global
Mengenal Apa Itu Camerlengo, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Mengenal Apa Itu Camerlengo, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Global
Paus Fransiskus Berpulang: Selamat Tinggal Sosok Welas Asih, Pesanmu Akan Abadi

Paus Fransiskus Berpulang: Selamat Tinggal Sosok Welas Asih, Pesanmu Akan Abadi

Global
Hari Ini Para Kardinal Bertemu untuk Tentukan Tanggal Pemakaman Paus Fransiskus

Hari Ini Para Kardinal Bertemu untuk Tentukan Tanggal Pemakaman Paus Fransiskus

Global
Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Berikut 9 Nama yang Dipertimbangkan

Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Berikut 9 Nama yang Dipertimbangkan

Global
Vatikan: Paus Fransiskus Tahu Umurnya Tak Lama Lagi, Langsung Lakukan Ini

Vatikan: Paus Fransiskus Tahu Umurnya Tak Lama Lagi, Langsung Lakukan Ini

Global
China Siap Luncurkan Misi 3 Astronot ke Luar Angkasa Pekan Ini

China Siap Luncurkan Misi 3 Astronot ke Luar Angkasa Pekan Ini

Global
Ini yang Dikerjakan Astronot Tertua NASA Don Pettit Selama 220 Hari di Luar Angkasa

Ini yang Dikerjakan Astronot Tertua NASA Don Pettit Selama 220 Hari di Luar Angkasa

Global
Mengenang Paus Fransiskus dan Kemanusiaan

Mengenang Paus Fransiskus dan Kemanusiaan

Global
Trump, Putin, Raja Charles, dan Para Pemimpin Dunia Beri Penghormatan bagi Paus Fransiskus

Trump, Putin, Raja Charles, dan Para Pemimpin Dunia Beri Penghormatan bagi Paus Fransiskus

Global
Paus Fransiskus: Perjalanan dari Sakit, Wafat, Tata Cara Pemakaman hingga Pemilihan Paus Baru

Paus Fransiskus: Perjalanan dari Sakit, Wafat, Tata Cara Pemakaman hingga Pemilihan Paus Baru

Global
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke