优游国际

Arkeolog Temukan Rute Migrasi Manusia Purba dari 150.000 Tahun Lalu

DUSHANBE, KOMPAS.com - Arkeolog menemukan situs kuno yang baru digali di Tajikistan. Situs itu ialah rute migrasi manusia purba karena berasal dari 150.000 tahun lalu.

Menurut para peneliti, situs arkeologi itu memainkan peran penting dalam migrasi dan perkembangan manusia purba serta nenek moyang mereka ke Asia Tengah.

Beberapa spesies manusia, termasuk Homo sapiens modern, Neanderthal, atau Denisova mungkin hidup berdampingan di bagian Lembah Zeravshan Tajikistan.

Dari situs itu kemungkinan berfungsi sebagai rute migrasi ke Asia, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity, sebagaimana diberitakan The Independent pada Rabu (13/11/2024).

"Ternyata Lembah Zeravshan, yang dikenal terutama sebagai rute Jalur Sutra pada Abad Pertengahan merupakan rute utama untuk ekspansi manusia jauh sebelum itu," kata rekan penulis studi Yossi Zaidner.

Dalam penggalian baru-baru ini di situs arkeologi yang dikenal sebagai Soii Havzak, para ilmuwan menemukan serangkaian peralatan batu, tulang hewan, dan tumbuhan purba.

Penggalian di tiga area berbeda di situs tersebut mengungkap lapisan aktivitas manusia yang berasal dari berbagai periode antara 20.000 dan 150.000 tahun lalu.

Menurut para peneliti, sisa-sisa ini menawarkan petunjuk tentang iklim dan lingkungan purba, serta potensi untuk menemukan berbagai spesies manusia yang menghuni wilayah tersebut.

Para ilmuwan mengatakan, sisa-sisa bahan organik yang terpelihara dengan baik seperti kayu dan tulang yang terbakar menjadikan situs tersebut "luar biasa" untuk memahami lingkungan purba di wilayah tersebut.

"Hal ini memungkinkan kita untuk merekonstruksi iklim purba di wilayah tersebut dan memberikan harapan bahwa penggalian lebih lanjut dapat mengungkap petunjuk tentang biologi manusia di wilayah tersebut," kata Dr. Zaidner.

"Ini penting untuk memahami perkembangan populasi dan perilaku manusia di Asia Tengah," jelasnya.

Para arkeolog percaya bahwa penggalian lebih lanjut di wilayah tersebut dapat mengungkap bagaimana populasi spesies manusia purba kemungkinan berinteraksi satu sama lain.

Sementara koridor pegunungan Asia Tengah ini dapat berfungsi sebagai titik transisi utama bagi populasi manusia prasejarah untuk menyebar ke wilayah yang luas.

"Kami berharap penelitian yang sedang berlangsung di lokasi ini akan mengungkap wawasan baru tentang bagaimana berbagai kelompok manusia, seperti manusia modern, Neanderthal, dan Denisova mungkin berinteraksi di wilayah ini," terang Dr. Zaidner.

Para ilmuwan berharap penelitian yang sedang berlangsung selama beberapa tahun mendatang dapat memperdalam pemahaman tentang migrasi dan interaksi manusia di wilayah tersebut.