KOMPAS.com - Sebelum menjadi minuman berwarna hitam pekat, kopi harus melalui proses panjang terlebih dulu.
Salah satu proses pembuatan kopi adalah pengolahan ceri atau buah kopi, menjadi biji kopi yang siap digiling.
Metode mengolah buah menjadi biji kopi ini merupakan tahapan pertama yang harus dilakukan oleh para petani atau produsen kopi setelah memanen hasil taninya.
Ada empat metode pascapanen kopi, yaitu natural, wash, wet hull, dan honey. Keempat metode ini memiliki proses yang berbeda, seperti berikut ini.
Baca juga:
Juara ke-3 Cup of Excellence Indonesia 2021 Roberto Bagus Syahputra mengatakan, natural merupakan metode pascapanen kopi yang memakan waktu paling lama di antara tiga proses pengolahan lainnya.
"Natural lebih lama, bisa sampai 30 hari," kata Roberto saat ditemui 优游国际.com dalam Press Conference di Journey To The South, Kemang pada Rabu (22/12/2021).
Roberto menjelaskan, metode natural dimulai dengan mencuci buah kopi, lalu menjemurnya hingga kering.
"Tidak digiling (dulu). Begitu kering, warnanya dari merah sudah menjadi hitam, baru ditumbuk dan menjadi biji dia," tutur Roberto.
Menurut buku "Sisi Kopi - Menciptakan Kopi Bercita Rasa Tinggi" (2020) oleh Alexander Dwi Atmiko terbitan Bhuana Ilmu Populer, metode natural akan menghasilkan cita rasa buah-buahan dan eksotis.
Kopi yang diproses dengan metode natural akan memiliki tingkat keasaman yang rendah dibandingkan metode lainnya.
Baca juga: Ikut Kompetisi Kopi Internasional, Apa Untungnya untuk Petani Indonesia?
Proses pengolahan buah kopi dengan metode wash, menurut Roberto, membutuhkan waktu selama 10-15 hari.
Ia menuturkan, metode ini dimulai dengan menggiling buah kopi terlebih dahulu, sebelum mencuci dan membilas buah mirip ceri merah tersebut.
"Kita panen kan siang nih, malam giling, dicuci, dibilas, dipisahkan yang kulitnya keriput, yang betul-betul bersih, habis itu cuci, bilas, dan dijemur sampai kering," jelas Roberto.
Kopi yang diolah dengan metode wash akan memiliki body cenderung ringan dan memiliki sedikit rasa buah.
Roberto sendiri menggunakan proses pengolahan kopi pascapanen ini dalam ajang kompetiti kopi Cup of Excellence (COE) Indonesia 2021.
Baca juga: Kopi Gayo Aceh Jadi Juara Cup of Excellence Indonesia 2021