KOMPAS.com - Susu merupakan salah satu minuman atau bahan cair yang populer di dunia. Dihasilkan dari hewan mamalia dan bahan lainnya, ternyata susu baru mulai dikonsumsi pada abad ke-18.
menyebutkan sekitar 10.000 tahun yang lalu, hampir tidak ada orang yang minum susu. Bahkan, kegiatan minum susu disebut sebagai kesempatan langka.
Meski begitu, susu berhasil menjadi salah satu makanan pertama yang pernah diuji di laboratorium ilmiah di Amerika Serikat.
Baca juga: Apa Bedanya Susu Segar dengan Susu Murni?
Orang pertama yang minum susu secara teratur adalah petani dan penggembala di Eropa Barat.
Saat ini, minum susu adalah kebiasaan umum di Eropa Utara, Amerika Utara, bahkan banyak negara lain di dunia, termasuk Indonesia.
Sebelum susu hewani ramai diproduksi serta dikonsumsi, ASI atau air susu ibu diyakini sebagai susu terbaik untuk bayi.
Menurut , jika seorang ibu meninggal atau tidak mampu menyusui, maka ada dua alternatif untuk memenuhi kebutuhan asupan pada bayi, yaitu pemberian makanan alami atau buatan.
Baca juga: Apakah Bisa Bikin Madu dan Susu Sapi Ramah Vegan?
Pemberian makan secara alami kepada bayi dilakukan dengan melibatkan penggunaan ibu pengganti yang disebut sebagai wet nurse.
Sementara, jika ingin menggunakan alternatif buatan, bayi harus mengonsumsi susu dari mamalia lain.
Dulu, hal tersebut masih menjadi kontroversi karena susu dari spesies yang berbeda mengandung jumlah lemak, protein, dan gula yang berbeda.
Baca juga: Cara Simpan Susu Cair Setelah Buka Kemasan, Tahan Sampai 7 Hari