KOMPAS.com - Kambing merupakan salah satu hewan kurban yang disembelih oleh masyarakat pada perayaan Hari Raya Idul Adha.
Pengolahan daging kambing bagi setiap orang berbeda-beda. Ada yang langsung mengolahnya menjadi makanan, ada juga yang menyimpannya terlebih dahulu untuk diolah kemudian hari.
Pada pengolahan daging kambing, ada pendapat perihal perlu atau tidaknya daging dicuci sebelum diolah.
Dikutip dari 优游国际.com yang tayang pada Kamis (30/7/2020), Executive Chef Aprez Catering Stefu Santoso mengatakan bahwa daging kurban bisa dicuci terlebih dahulu maupun tidak sebelum diolah.
Namun, bila kamu khawatir dengan higienitas daging kambing, maka kamu bisa mencucinya terlebih dahulu sebelum diolah.
Menanggapi hal tersebut, dokter hewan sekaligus pakar ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno mengatakan bahwa sebaiknya daging kurban seperti kambing atau sapi tahun ini tidak perlu dicuci.
Hal tersebut dilakukan mengingat adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang menjangkit ternak di Indonesia.
"Sebetulnya kalau daging itu bersih, dia ga perlu dicuci, bisa langsung dimasak. Tapi dalam kondisi sekarang, air cuciannya itu beresiko mengalir ke lingkungan sekitar," kata Tikno saat dihubungi oleh 优游国际.com via daring pada Selasa (7/6/2022).
Menurutnya, saat ini keadaan lingkungan berada dalam fase darurat, artinya ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan guna meminimalisir penularan wabah PMK.
Oleh karena itu setelah daging kurban didapatkan, sebaiknya langsung direbus hingga mendidih atau bisa disimpan di dalam kulkas selama 24 jam sebelum dibekukan.
Tikno mengatakan bahwa perebusan dilakukan supaya virus yang menempel di dalam daging bisa mati. Cara ini tidak hanya berlaku untuk kambing melainkan juga daging kurban lain.
"Kalau ingin dimasak, langsung masak saja, yang penting rebus dulu hingga suhu bagian dalam daging mencapai 70 derajat celsius, rebusnya selama 30 menit saja," ujar Tikno.
/food/read/2022/07/03/113300975/apakah-daging-kambing-kurban-perlu-dicuci-sebelum-dimasak-