KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menilai perlu ada penambahan materi mengenai pemahaman perubahan pasar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Pemasaran atau marketing.
Menurut Mu'ti hal itu penting untuk membantu siswa lebih memahami kondisi pasar serta bisa disiapkan sejak dini untuk sesuai dengan lapangan kerja atau membuat lapangan kerja.
"Juga harus ada kemampuan understanding perubahan pasar dengan studi dasar mengenai social behavior perubahan perilaku masyarakat," kata Mu'ti dikutip dari akun YouTube Kemendikdasmen, Senin (28/4/2025).
Mu'ti menjelaskan, kondisi pasar termasuk cepat perubahannya apalagi ditambah dengan keberadaan teknologi semakin mempercepat perubahan.
Baca juga: Mendikdasmen: Tidak Boleh Ada Kurikulum yang Abadi, SMK Harus Adaptif
Oleh karena itu, Mu'ti menilai siswa SMK harus bisa membaca kondisi pasar dan juga lingkungan dan kebiasaan sosial pangsa pasar.
Mu'ti juga menilai seharusnya tidak boleh ada kurikulum tetap untuk jenjang SMK. Sebab, menurut Mu'ti, kurikulum SMK harus adaptif mengikuti perkembangan pasar dunia.
"Bagaimana kurikulum kita menjadi kurikulum yang adaptif. Kurikulum SMK ini kan bisa buka-tutup, tidak boleh ada kurikulum yang abadi," ujar dia.
Selain penambahan materi dan menyoroti kurikulum, Mu'ti sebelumnya juga menilai penting untuk menambah masa studi siswa SMK dari tiga tahun menjadi empat tahun.
Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa sebelum memasuki dunia kerja, termasuk di tingkat internasional.
"Akan ada beberapa SMK yang nanti kami rancang untuk masa studinya bukan 3 tahun, tetapi 4 tahun, dan satu tahun yang terakhir itu adalah persiapan untuk mereka bisa bekerja di mancanegara," ujar Mendikdasmen Abdul Mu'ti dalam agenda penandatanganan MoU di Ruang Graha Utama, Gedung A Lantai III, Kompleks Kemendikdasmen, Senin (24/3/2025).
Baca juga: Jurusan Marketing di SMK Kurang Diminati, Ini Langkah dari Pemerintah
Mu'ti menuturkan, pemerintah berharap terobosan ini dapat menjadi solusi bagi banyaknya lulusan SMK yang belum memiliki persiapan kerja.
"Kita harap bisa menjawab persoalan banyaknya lulusan SMK yang sebenarnya mereka berminat bekerja di mancanegara, tetapi tidak memiliki cukup persiapan untuk dapat berangkat dan bekerja di berbagai negara," ucap Mu'ti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.