KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti meninjau langsung seperti apa kelas coding yang sudah berjalan di sekolah.
Seperti kunjungan kerja ke SMP Prima Cendekia Islami, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu (20/11/2024).
Dalam kunjungan ini, Mendikdasmen Mu’ti didampingi oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, serta perwakilan dari Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan dinas pendidikan daerah.
“Ini kan proses saya melihat sekolah-sekolah yang mulai mengajarkan coding. Ini merupakan salah satu dari sekolah yang ada di Kabupaten Bandung yang sudah menyelenggarakan kelas coding mulai dari kelas 1 SMP,” ucapnya.
Baca juga: Mendikdasmen Bersurat ke Presiden, Minta Guru PPPK Bisa Kembali ke Sekolah Swasta
Menteri Mu’ti mengatakan, bahwa Kemendikdasmen berencana untuk memulai memperkenalkan kelas coding sebagai mata pelajaran pilihan di tingkat SD dan SMP di tahun ajaran yang akan datang.
“Tentu tidak mulai dari kelas 1, mungkin bisa dari kelas 4, kelas 5 atau kelas 6 tergantung dari kesiapan masing-masing sekolah dan juga kesiapan gurunya dan sarana-prasarananya. Ini sekali lagi masih bagian dari proses,” tutur Mendikdasmen.
Lebih lanjut, Mendikdasmen menyampaikan bahwa Kemendikdasmen melihat sebenarnya mata pelajaran coding bukanlah mata pelajaran yang baru.
Karena banyak sekolah yang sudah menerapkannya dan salah satunya adalah SMP Prima Cendekia Islami, Kabupaten Bandung.
Menteri Mu’ti mengungkapkan, bahwa saat ini banyak sekolah yang telah mengajarkan coding sejak kelas 4, kelas 5 atau kelas 6 di SD.
Baca juga: Cerita Prof. Surjono, Guru Besar IPB yang Baru Lulus S1 Hukum di Universitas Terbuka
Ia menambahkan, jika Kemendikdasmen akan mencoba untuk mengeksplorasi terkait mata pelajaran coding apakah dapat menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri.
“Saya harap nanti ada akan ada kesempatan lain untuk melihat mata pelajaran coding di SD, mudah-mudahan bisa melihatnya di kota-kota lain,” kata Menteri Mu’ti.
Ia mengatakan mata pelajaran coding dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran prakarya atau keterampilan.
Dengan demikian, proyek-proyek prakarya siswa dapat berfokus pada pengembangan aplikasi atau program sederhana.
“Guru keterampilan yang memiliki jam mengajar lebih sedikit dapat mengajar mata pelajaran ini. Saya berharap, agar jumlah jam mengajar untuk mata pelajaran coding ditingkatkan, atau bahkan menjadikan coding sebagai mata pelajaran tersendiri. Namun, hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut,” terang Menteri Mu’ti.
Kepala Sekolah SMP Prima Cendekia Islami, Beny Saputro, menyampaikan bahwa mata pelajaran coding diterapkan di sekolahnya karena SMP Prima Cendekia Islami merupakan sekolah yang berbasis digital.