KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti akan berkoordinasi dengan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umat untuk membahas pembinaan guru agama.
Hal itu dilakukan, kata Prof. Mu'ti karena banyak guru agama yang merasa di anak tirikan dan tidak bisa mengikuti berbagai macam program dari Kemendikdasmen.
"Harusnya itu punya dua orangtua, kementerian Agama, satu lagi Kemendikdasmen. Tapi kenyataannya seperti anak tiri tadi," kata Prof. Mu'ti di SMK 3 Muhammadiyah, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/11/2024).
"Ini yang sudah mulai kita identifikasi ada problem guru agama ada tiga, satu soal yang disampaikan mengenai pembinaannya," lanjut dia.
Baca juga: Mendikdasmen Dorong Lulusan SMK Bisa Bekerja di Luar Negeri
Selain itu, lanjut Prof. Mu'ti, pihaknya juga tengah berusaha untuk meningkatkan kompetensi guru termasuk guru agama berkaitan dengan bakat, minat dan pendidikan karakter.
Sehingga, nantinya semua guru semua mata pelajar bisa mengajarkan nilai-nilai dan pendidikan karakter pada siswanya.
"Jadi soal penanaman karakter itu bukan hanya menjadi tanggung jawab guru agama, tapi juga tanggung jawab semua guru termasuk guru olahraga," ujarnya.
Sekteraris Umum PP Muhammadiyah ini juga menyadari sebenarnya ada banyak masalah lain yang dihadapi guru agama. Mulai jumlah gurunya yang belum mencukupi hingga pengembangan karier.
Hal ini menjadi sulit diselesaikan karena guru agama secara struktural ada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) namun lokasi kerjanya di area Kemendikdasmen.
Baca juga: Mendikdasmen Ungkap 4 Kompetensi yang Diperlukan untuk Tingkatkan Kualitas Guru
"Guru-guru agama di sekolah umum memang ini masih menjadi masalah yang tdk sederhana," ungkapnya.
"Karena apa? Guru agama itu kan memang secara pembinaan struktural itu ada di Kementerian Agama. Tetapi secara tempat kerja itu di bawah Kemendikdasmen," pungkas Prof. Mu'ti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.