KOMPAS.com – Universitas Pelita Harapan (UPH) mengukuhkan tiga Guru Besar baru sekaligus yakni Prof. A’azokhi Waruwu (Fakultas Sains dan Teknologi), Prof. Samuel Lukas (Fakultas Teknologi Informasi dan Fakultas Ilmu Pendidikan FIP), dan Prof. Hendra Achmadi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).
Dalam sambutannya, Rektor UPH, Jonathan L. Parapak menegaskan, momen pengukuhan ketiga guru besar ini memperlihatkan prestasi gemilang dan membanggakan bagi segenap sivitas akademika UPH.
“Para Guru Besar yang dikukuhkan ini adalah sosok-sosok yang telah membuktikan keahliannya di bidang ilmu masing-masing. Ketiganya menjadi bukti nyata komitmen UPH dalam menciptakan dan mendukung keunggulan akademik yang berkelanjutan," ungkap Rektor UPH.
"Selain itu, pengukuhan ketiga Guru Besar juga membuktikan kualitas tenaga pengajar di UPH sangatlah unggul, terlihat dari kemampuan mereka dalam menghasilkan penelitian yang relevan dan berdampak tinggi," lanjut Jonathan.
"Saya turut bangga dan memberikan apresiasi setingginya bagi tiga Guru Besar yang hari ini dikukuhkan,” ujarnya. Dia juga berharap para guru besar menjadi sumber inspirasi dan terus mengejar keunggulan bidang ilmiah serta senantiasa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa.
Ketua Tim Kerja Sumber Daya Pendidik Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, Prita Ekasari memberikan apresiasi atas pengukuhan tiga guru besar baru UPH.
Dia berharap para Guru Besar baru dapat berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi besar dalam riset dan kebijakan di berbagai sektor.
Turut hadir dalam pengukuhan tiga guru besar UPH: Marinus Gea (Anggota Komisi XI DPR RI). DIa menyampaikan, pengukuhan ketiga guru besar dari UPH sangat berarti bagi pendidikan di Indonesia, di mana jumlah Guru Besar saat ini masih sangat sedikit.
Dia berharap, sumbangsih jumlah guru besar yang diberikan UPH dapat memberikan semangat baru dalam dunia pendidikan Indonesia untuk terus berinovasi dalam ilmu pengetahuan.
Baca juga:
Prof. A’azokhi Waruwu ditetapkan sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Geoteknik sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tertanggal 1 Desember 2023.
Dalam acara pengukuhan, Prof. A’azokhi menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul “Perbaikan dan Perkuatan Tanah Dasar untuk Pembangunan Berkelanjutan”.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. A’azokhi menekankan penelitiannya pada pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital.
Dalam konteks ini, Pembangunan berkelanjutan berarti infrastruktur yang efisien dalam penggunaan sumber daya dan memiliki dampak lingkungan minimal. Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan model infrastruktur yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan dan dapat mengatasi tantangan urbanisasi yang cepat.
“Dalam penelitian ini, saya menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mengoptimalkan penggunaan energi dalam infrastruktur. Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi IoT dapat mengurangi konsumsi energi hingga 25 persen." jelasnya.
"Penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa teknologi dapat berperan besar dalam menciptakan infrastruktur yang lebih hijau dan efisien. Dengan IoT, berbagai perangkat infrastruktur dapat berkomunikasi satu sama lain untuk mengoptimalkan operasional secara real-time,” ujarnya.