KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto telah melakukan pertemuan dengan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri pada 7 April 2025. Pertemuan berlangsung terjadi di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Ini merupakan pertemuan dua ketua umum partai politik besar di Indonesia. Megawati memimpin PDI Perjuangan yang juga pemenang Pemilu 2024, sedangkan Prabowo merupakan ketua umum Partai Gerindra.
Dua pihak menyatakan bahwa pertemuan itu merupakan silaturahmi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Di sisi lain, pertemuan menjadi penting sebab PDI-P selama ini dianggap sebagai salah satu partai yang menjadi oposisi pemerintah.
Akan tetapi, di media sosial beredar kabar bohong atau hoaks terkait pertemuan itu, yang mencatut nama Presiden ketujuh RI, Joko Widodo.
Tentu saja ini menjadi konten menarik untuk menarik perhatian netizen. Sebab, Jokowi merupakan mantan kader yang dipecat PDI-P karena sikap politiknya dalam Pemilu 2024 yang dianggap bertentangan engan kebijakan partai.
Unggahan di media sosial menghadirkan narasi yang menyatakan bahwa Jokowi mengomentari negatif pertemuan Prabowo-Megawati.
Narasi ini muncul dalam bentuk tangkap layar dari sebuah artikel yang berjudul "Joko Widodo: Pertemuan Prabowo Subianto Dan Megawati Adalah Pelanggaran Kode Etik Berpolitik".
Gambar itu diklaim berasal dari Gelora News atau Gelora.co yang tayang pada 10 April 2025.
Akan tetapi, tangkap layar itu diketahui sebagai hasil manipulasi. Tidak ada artikel di Gelora.co dengan judul sebagaimana yang dimaksud dalam unggahan.
Cara menyebarkan disinformasi ini dikenal dengan sebutan impostor, yaitu meniru media untuk memperdaya masyarakat.
Lalu seperti apa hasil penelusuran faktanya? Simak dalam infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram