优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Kilas Balik Eksekusi Mati Freddy Budiman, Gembong Narkoba dan Pengakuan Mengejutkan...

优游国际.com - 30/07/2024, 13:28 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pulau Nusakambangan menjadi pemberhentian terakhir Freddy Budiman, gembong narkoba yang dieksekusi mati pada 29 Juli 2016.

Freddy dieksekusi oleh regu tembak di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. Ia divonis mati karena mengimpor 1,4 juta butir ekstasi dari China pada 2012.

Sepak terjang lahir pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, pada 19 Juli 1976 di "dunia hitam" telah mengantarkannya menjadi salah satu bandar narkoba terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional.

Berkali-kali ditangkap

Freddy karena kasus narkoba pada Maret 2009. Polisi menggeledah kediaman Freddy di Cengkareng, Jakarta Barat, dan menemukan 500 gram sabu.

Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 3 tahun dan 4 bulan.

Setelah bebas, Freddy kembali berhadapan dengan aparat pada 2011. Polisi menemukan barang bukti berupa heroin 300 gram, sabu 27 gram, dan bahan pembuat ekstasi 450 gram. 

Kasus pada 2011 tersebut turut melibatkan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yakni Bripka BA, Kompol WS, AKP M, dan AKM AM.

Atas perbuatannya, Freddy mendapat vonis 9 tahun penjara dan harus mendekam di LP Cipinang.

Jeruji besi nyatanya tak mampu menghentikan tingkah Freddy. Dari dalam LP Cipinang, Freddy terbukti mengatur penyelundupan 1.412.476 butir ekstasi dari China pada Mei 2012.

Freddy pun dijatuhi vonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 15 Juli 2013. Setelah dieksekusi, jenazah Freddy dibawa ke Surabaya untuk dimakamkan.

Pengacara Freddy, Untung Sunaryo, mengatakan, kliennya telah menyampaikan permintaan untuk dimakamkan di Surabaya dan meminta maaf atas kesalahannya. 

"Freddy mengucapkan permintaan maaf, di antaranya kepada Kepala Kejaksaan Agung Pak Prasetyo, Kapolri Pak Tito dan Kepala BNN Pak Budi Waseso," kata Untung, seperti diberitakan , 27 Juli 2016.

Untung mengatakan, Freddy mengaku telah bertobat. Sebelum pelaksanaan eksekusi mati, Freddy juga sempat dijenguk oleh keluarganya.

"Saya menemani keluarga Freddy, yang menjenguk mamanya, kakaknya, dan anaknya Freddy. Dia sudah betul-betul siap dan menyerahkan bulat-bulat kepada Allah SWT," kata Untung.

Pengakuan mengejutkan

Sebelum dieksekusi mati, Freddy juga sempat bertemu Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar pada 2014.

Halaman:


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks Jokowi Tanggapi Negatif Pertemuan Prabowo-Megawati, Simak Faktanya!

INFOGRAFIK: Hoaks Jokowi Tanggapi Negatif Pertemuan Prabowo-Megawati, Simak Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Citra Kirana Meninggal Setelah Melahirkan pada 21 April 2025

[HOAKS] Citra Kirana Meninggal Setelah Melahirkan pada 21 April 2025

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Tautan untuk Daftar Relawan Makan Bergizi Gratis, Awas Penipuan!

INFOGRAFIK: Hoaks Tautan untuk Daftar Relawan Makan Bergizi Gratis, Awas Penipuan!

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Soeharto Bicara soal Ijazah Palsu Merupakan Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Soeharto Bicara soal Ijazah Palsu Merupakan Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru, Video Pernyataan Ma'ruf Amin Terkait Ahok pada 2019

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru, Video Pernyataan Ma'ruf Amin Terkait Ahok pada 2019

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 150 Juta untuk Pekerja Migran Indonesia

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 150 Juta untuk Pekerja Migran Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji PNS 2025 Naik 16 Persen, BKN Belum Bahas

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji PNS 2025 Naik 16 Persen, BKN Belum Bahas

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Menag Sebut Uang Zakat dan Infak Digunakan untuk Bangun Masjid di IKN

INFOGRAFIK: Hoaks Menag Sebut Uang Zakat dan Infak Digunakan untuk Bangun Masjid di IKN

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Roy Surya Ditahan Polisi Terjadi 2022, Bukan 2025

[KLARIFIKASI] Video Roy Surya Ditahan Polisi Terjadi 2022, Bukan 2025

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tautan untuk Dapat Kompensasi Pertamax Oplosan Rp 1,5 Juta dari Pertamina

[HOAKS] Tautan untuk Dapat Kompensasi Pertamax Oplosan Rp 1,5 Juta dari Pertamina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penangkapan Pelaku Penjual Ginjal oleh Polisi Kamboja dan TNI

[HOAKS] Penangkapan Pelaku Penjual Ginjal oleh Polisi Kamboja dan TNI

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kemenangan Timnas Korut atas Indonesia di Piala Asia U-17 Dibatalkan

[HOAKS] Kemenangan Timnas Korut atas Indonesia di Piala Asia U-17 Dibatalkan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Inul Daratista Meninggal | Jet Rusia Tiba di Biak

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Inul Daratista Meninggal | Jet Rusia Tiba di Biak

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Waspada Hoaks E-Toll Gratis Senilai Rp 500.000 dari Jasa Marga

INFOGRAFIK: Waspada Hoaks E-Toll Gratis Senilai Rp 500.000 dari Jasa Marga

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Akun Facebook Tawarkan Undian Berhadiah dari Bank NTB Syariah

[HOAKS] Akun Facebook Tawarkan Undian Berhadiah dari Bank NTB Syariah

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau