Berdasarkan verifikasi 优游国际.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Dalam video yang diunggah di akun Facebook Silvana Andrade, pendiri ANDA (organisasi penyelamat satwa), Sayani terlihat berdiri di atas sebuah batu.
Ia kemudian mengembangkan sayap-sayapnya, lalu melipatnya dan menengok ke arah orang-orang di sekitarnya.
"Setelah beberapa saat merenung dan sebelum terbang, kondor agung itu menoleh ke tim yang merawatnya dan para reporter seolah berterima kasih atas perhatiannya, karena telah menyelamatkannya," tulis Andrade.
Akhirnya, Sayani lepas landas, menuruni lereng gunung lalu membubung tinggi sebelum menghilang dari pandangan.
Menurut , burung garuda yang menjadi lambang negara Indonesia terinspirasi dari makhluk mitologi dalam agama Hindu.
Garuda merupakan kendaraan atau wahana dari Dewa Wisnu dalam agama Hindu. Wujudnya digambarkan dengan tubuh manusia dan wajahnya seperti burung.
Garuda melambangkan pikiran, sehingga keberadaannya bersama Dewa Wisnu menjelaskan bahwa di dunia tidak ada hal yang lebih cepat dari pikiran.
Selain itu, Garuda menyimbolkan matahari atau surya, seperti halnya dengan Dewa Wisnu yang disetarakan dengan matahari.
Berdasarkan catatan sejarah, Garuda digunakan sebagai lambang kerajaan Airlangga di abad ke-11 Masehi. Lambang Garuda tersebut dipahatkan di bagian puncak prasasti-prasasti yang dikeluarkan pada masa pemerintahan Airlangga.
Simbol itu pun populer dengan sebutan Garudamukha Lancana. Lancana ini pun dipakai oleh kerajaan Janggala, yaitu raja Garasakan, Alanjung Ahyes dan Samarotsaha yang menganggap penerus kerajaan Airlangga.
Pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya 16 November 1945, dibentuklah Panitia Indonesia Raya untuk mempersiapkan dan menampung saran terkait gagasan lambang negara.
Lambang negara ini pun harus sesuai dengan Pancasila sebagai dasar negara. Panitia ini diketuai oleh Muhammad Yamin, Ki Hajar Dewantara sebagai sekretaris, dan anggota lainnya seperti M. A. Pellaupessy, Moh. Natsir, dan R. M. Ng. Purbatjaraka.
Langkah awal yang dilakukan yakni dengan menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa Indonesia. Panitia mengumpulkan gambar-gambar figur garuda yang terdapat pada kepurbakalaan Hindu-Buddha di Pulau Jawa dalam melakukan pendataan.
Rancangan gambar Garuda yang sedang mencengkeram sebuah perisai diusulkan oleh Sultan Hamid II. Arca Garuda Wisnu yang ditemukan di Trawas, Jawa Timur menjadi salah satu inspirasi pembuatan lambang negara.
Rancangan ini pun dipilih oleh Presiden Soekarno sebagai lambang negara Indonesia. Rancangan ini direvisi beberapa kali untuk menyempurnakannya, termasuk oleh sang Presiden dan juga digambar ulang oleh pelukis nasional Dullah.