KOMPAS.com - Hari Perempuan Internasional yang diperingati 8 Maret 2022 atau International Women's Day (IWD) mengusung tema #BreakTheBias.
Dilansir dari laman resmi , kampanye #BreakTheBias mengajak semua pihak untuk menyingkirkan bias-bias yang selama ini telah mengakar terhadap perempuan.
Apa itu bias? Bias adalah kecenderungan untuk percaya bahwa seseorang, sebuah ide, atau sesuatu itu lebih baik dari yang lain.
IWD 2022 mengangkat pentingnya menciptakan dunia yang memiliki kesetaraan gender, dan bebas dari bias, stereotip, dan diskriminasi.
Dunia yang ingin diwujudkan melalui kampanye ini adalah tempat di mana keanekaragaman, kesetaraan, dan inklusivitas dapat hadir dan dirayakan.
"Bersama, kita dapat mewujudkan kesetaraan bagi perempuan. Bersama-sama kita bisa meruntuhkan bias #BreakTheBias".
Baca juga:
Pada 2020, (UNDP) merilis hasil penelitian mengenai Indeks Norma Sosial Gender.
Indeks ini mengukur bagaimana kepercayaan sosial menghalangi kesetaraan gender di bidang-bidang seperti politik, pekerjaan, dan pendidikan.
Indeks tersebut berisi data dari 75 negara, mencakup lebih dari 80 persen populasi dunia.
Analisis baru ini mengungkapkan, hampir 90 persen pria dan perempuan memiliki semacam bias terhadap perempuan.
Menurut indeks tersebut, sekitar setengah dari pria dan perempuan di dunia merasa bahwa pria adalah pemimpin politik yang lebih baik.
Baca juga: [Fakta Bicara] Benarkah Perempuan Lebih Banyak Dibandingkan Laki-laki?
Sementara itu, lebih dari 40 persen merasa bahwa pria bisa menjadi eksekutif bisnis yang lebih baik, dan pria lebih berhak atas pekerjaan ketika lapangan pekerjaan langka.
Tak hanya itu, 28 persen berpikir bahwa seorang pria dibenarkan untuk memukul istrinya.
Indeks itu juga mencermati perubahan bias gender di sekitar 30 negara.
Meskipun di beberapa negara telah ada perbaikan, namun di negara lain, bias terhadap perempuan justru semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir.