KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi, memperkirakan hoaks seputar pandemi Covid-19 masih terus bermunculan di 2022.
Menurut Kominfo, hoaks semacam itu membawa dampak buruk pada penanganan dan pencegahan Covid-19.
"Hoaks dan disinformasi tidak hanya menimbulkan suasana yang tidak kondusif, namun bahkan bisa berdampak pada keselamatan jiwa masyarakat," tutur Dedy kepada 优游国际.com, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Sejarah Hoaks, Sudah Ada sejak Abad Ke-16, dari Kekeliruan hingga Parodi
Dedy mengamati bahwa selama ini, hoaks yang beredar di Indonesia mengikuti isu-isu yang ramai diperbincangkan.
Hal ini membuat sebaran hoaks di ruang digital sangat dinamis dan beragam.
"Namun, mengingat sifat hoaks atau disinformasi yang memanfaatkan tren atau viralitas suatu isu, maka kecenderungan kemunculan hoaks dari tren atau isu yang sedang ramai dibicarakan semakin tinggi," ucap Dedy.
Adapun salah satu tren perbincangan di 2022 tidak lepas dari pandemi Covid-19 serta upaya pemulihannya.
Pada 2021, Kementerian Kominfo mencatat sebanyak 723 hoaks seputar Covid-19 dari 565.449 sebaran konten negatif di ranah digital.
Baca juga: Tandai, Ini Daftar Hoaks Link Scam Sepanjang 2021
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, hoaks bisa menghambat akses informasi berkualitas yang seharusnya diterima masyarakat terkait pandemi. Bahkan, menimbulkan keragu-raguan tentang Covid-19.
"Kita mengalami pengalaman buruk ketika ada saudara-saudara kita terlambat melakukan pencegahan dan penanganan karena percaya dengan hoaks atau disinformasi terkait Covid-19," ujar dia.
Dedy mengungkapkan, beberapa faktor yang mendorong banyaknya sebaran hoaks, meliputi:
Oleh sebab itu, Kementerian Kominfo mengkampanyekan upaya peningkatan literasi digital.
Di tahun ini, Kementerian Kominfo berencana meningkatkan penjagaan ruang digital melalui pemutakhiran sistem moderasi konten.
"Berdasarkan hal tersebut, sudah selayaknya kita terus mengedukasi diri agar diri kita dan lingkungan sekitar dapat lebih berhati-hati menyikapi peredaran informasi yang tidak tepat terkait Covid-19," ujar Dedy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.