Kandidat Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh PT Biotis Pharmaceuticals dan Universitas Airlangga telah mengantongi sertifikasi dari dua lembaga terkemuka.
Kedua lembaga tersebut adalah Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tak hanya itu, Vaksin Merah Putih dari Biotis-Airlangga juga telah melaksanakan tahap uji klinis fase 1 yang melibatkan 90 relawan.
Berikut fakta-fakta seputar Vaksin Merah Putih
1. Ada enam kandidat
Terdapat enam kandidat Vaksin Merah Putih yang saat ini sedang dikembangkan oleh konsorsium dalam negeri.
Dua kandidat menjadi yang terdepan, yakni Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Biotis-Airlangga, dan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman dengan PT Biofarma.
2. Tipe vaksin
Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Biotis-Airlangga menggunakan metode inactivated virus atau virus yang dimatikan.
Metode tersebut juga digunakan oleh vaksin Coronavac buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac.
3. Mengantongi dua sertifikat halal
Vaksin Merah Putih dari Biotis-Airlangga telah mengantongi dua sertifikat halal, masing-masing dari Kemenag dan MUI.
Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam mengatakan, fatwa halal Vaksin Merah Putih ditetapkan pada 7 Februari 2022 dalam rapat pleno Komisi Fatwa MUI.
"Sesuai dengan mekanisme MUI, teman-teman auditor dari LPPOM MUI melakukan pemeriksaan, baik dokumen maupun lapangan terkait komposisi dan proses produksi. Vaksin Covid-19 produk Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals vaksin Covid-19 dengan nama vaksin Merah Putih hukumnya suci dan halal," kata Niam, dilansir dari Antara, 10 Februari 2022.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyerahkan sertifikat halal Vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceuticals pada 24 Februari 2022.
“Walaupun saya mungkin tidak mewakili, tapi atas nama masyarakat muslim Indonesia saya berterima kasih, kita diberikan keamanan dan kenyamanan menggunakan vaksin yang tidak perlu lagi ditanya-tanya ini halal atau haram,” kata Yaqut, seperti diberitakan 优游国际.com, 24 Februari 2022.
Yaqut mengatakan, proses audit terhadap kehalalan vaksin tersebut sudah dilakukan sejak awal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag.
4. Tahapan uji klinis
Vaksin Merah Putih telah melalui tahap uji pre klinis yang dilakukan terhadap hewan makaka pada Juli-Oktober 2021.
Uji pre klinis itu kemudian dilanjutkan uji klinis fase pertama pada manusia, yang diselenggarakan pada 9 Februari 2022.
Sebanyak 90 relawan menjadi peserta uji klinis fase pertama, dan dilaporkan dalam kondisi baik usai menerima vaksin.
Setelah uji klinis fase pertama selesai, uji klinis akan dilanjutkan ke fase kedua dengan melibatkan 400 relawan. Sedangkan uji klinis fase ketiga akan melibatkan 5.000 relawan.
5. Efikasi vaksin
Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Biotis-Airlangga diklaim memiliki efikasi 93,8 persen usai uji pre klinis yang diselenggarakan pada Juli-Oktober 2021.
Vaksin tersebut juga diklaim aman, kecuali bagi pemilik penyakit penyerta atau komorbid.
Saat ini, tim Biotis-Airlangga belum mengumumkan hasil uji klinis fase pertama.
(Sumber: 优游国际.com/Vitorio Mantalean, Haryanti Puspa Sari, Kontributor Surabaya, Achmad Faizal / Editor: Sabrina Asril, Krisiandi, Andi Hartik)
/cekfakta/read/2022/03/02/184306282/kabar-data-perkembangan-terkini-vaksin-merah-putih-biotis-airlangga