KOMPAS.com - Vaksinasi memang tidak sepenuhnya melindungi dari ancaman infeksi virus corona penyebab Covid-19.
Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksin ternyata mengalami gejala yang berbeda dibanding mereka yang belum mendapatkan vaksin.
Mereka yang sudah divaksin cenderung melaporkan gejala Covid-19 yang lebih ringan dibanding yang belum mendapatkan vaksin.
Lantas, apa saja perbedaannya?
Gejala Covid-19 sebelum divaksin
Diberitakan 优游国际.com, 9 Juli 2021, gejala infeksi Covid-19 terdiri dari gejala ringan, sedang, dan berat.
Gejala ringan meliputi:
Gejala sedang meliputi:
Gejala berat meliputi:
Gejala Covid-19 sesudah divaksin
Para peneliti dari ZOE COVID Symptom Study menemukan bahwa orang yang belum divaksin dengan orang yang sudah mendapatkan vaksin mengalami gejala Covid-19 yang berbeda.
Melansir Miami Herald, 30 Agustus 2021, gejala Covid-19 pada mereka yang sudah divaksin meliputi:
Studi ini menemukan bahwa orang yang sudah divaksinasi mengalami gejala lebih sedikit dan dalam jangka waktu yang lebih singkat.
Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang telah divaksin dan kemudian positif Covid-19 lebih mungkin melaporkan bersin-bersin sebagai gejala dibandingkan dengan mereka yang tidak atau belum divaksin.
Sudah vaksin tapi masih bisa terinfeksi
Direktur Vaksin, Imunisasi dan Biologi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Katherine O'Brien memaparkan alasan orang yang sudah divaksin masih tetap bisa terinfeksi Covid-19.
Pihaknya menjelaskan, tidak ada vaksin yang mencegah seseorang untuk dapat terinfeksi. Hal itu bukan karena vaksin tidak manjur.
"Artinya, tidak semua orang yang menerima vaksin memiliki perlindungan 100 persen," kata O'Brien, seperti diberitakan 优游国际.com, 15 Agustus 2021,
Meski demikian, menurut O'Brien fungsi vaksin adalah apabila terinfeksi tingkat keparahan penyakit orang yang sudah divaksin lebih rendah dibanding yang belum.
"Bahkan ketika seseorang terinfeksi, orang-orang yang divaksinasi lengkap, tingkat keparahan penyakitnya lebih sedikit," kata dia.
O'Brien mengatakan bahwa vaksin tetap penting karena bisa melindungi orang lain, terutama mereka yang rentan mengalami gejala Covid-19 yang parah.
Kelompok rentan itu termasuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan kelompok lansia. Kelompok ini memiliki risiko keparahan penyakit lebih tinggi.
Ia menjelaskan, ketika seseorang yang telah divaksin terinfeksi, virus corona tidak akan bertahan lama, sehingga risiko penularan menjadi lebih rendah.
"Jika Anda terinfeksi, Anda sebenarnya melepaskan virus itu untuk jangka waktu yang lebih singkat daripada jika Anda tidak divaksinasi," tutur O'Brien.
Ia menjelaskan, ketika orang yang sudah divaksinasi terinfeksi Covid-19, maka virus yang ada di hidung dan di bagian belakang tenggorokan jumlahnya relatif lebih sedikit.
"Ada lebih sedikit kepadatan virus dalam diri Anda dan risiko Anda menularkannya ke orang lain lebih kecil," kata dia.
/cekfakta/read/2022/01/07/073228082/ini-perbedaan-gejala-covid-19-sebelum-dan-sesudah-disuntik-vaksin