Akibat dari tsunami ini, dilaporkan terjadi sejumlah kerusakan, air tercemar, hingga saluran internet terputus di Tonga.
Tsunami ini datang setelah letusan gunung berapi Hunga Tonga Hunga Ha'apai, berlokasi sekitar 30 kilometer tenggara pulau Fonuafo'ou Tonga, dan sekitar 65 kilometer utara Nuku'alofa.
Tidak hanya Tonga, Letusan ini berdampak di seluruh Pasifik. Peringatan tsunami pun dikeluarkan beberapa wilayah Selandia Baru, Jepang, dan Amerika Serikat.
Menurut National Weather Service, peringatan tsunami berarti mereka yang berada di dekatnya harus segera masuk ke daratan atau mencari tempat yang lebih tinggi. Tsunami juga dilaporkan sudah muncul di sepanjang pantai Jepang pada Minggu (16/1/2022) pagi.
Gunung berapi bawah laut
Selain gunung berapi bawah laut yang memicu tsunami di Tonga, masih terdapat beberapa gunung berapi bawah laut lainnya yang masih aktif.
Dilansir dari Live Science (20/10/2021), para ilmuwan bahkan menemukan gunung berapi setinggi 820 meter di Samudra Hindia bagian barat, di lepas pantai Madagaskar.
Gunung berapi bawah laut raksasa ini mengambil reservoir magma vulkanik terdalam, sekitar 55 kilometer di bawah tanah.
Selain gunung-gunung berapi bawah laut tersebut, berikut ini adalah 5 gunung berapi bawah laut di dunia lainnya:
1. Gunung berapi West Mata
Gunung berapi West Mata merupakan salah satu gunung berapi bawah laut paling aktif di dunia. Lokasinya berada di Samudra Pasifik antara Kepulauan Fiji dan Samoa di NE Lau Basin.
Gunung ini berada di kedalaman 1,2 kilometer di bawah permukaan laut dengan luas sekitar 6 kilometer.
Pada 4 Juli 2009 letusan gunung berapi bawah laut terdalam itu berhasil direkam oleh robot kapal selam AS. Setelah menunggu selama 25 tahun, akhirnya para ilmuwan berhasil merekam letusan gunung berapi bawah laut.
Robot kapal selam itu berhasil mendekati gunung berapi West Mata, bahkan mengambil sampel cairan.
2. Loihi
Gunung Loihi merupakan gunung berapi bawah laut yang masih aktif dan berlokasi di Hawaii. Dikutip dari CNN, 16 September 1996, gunung Loihi berada di kedalaman 914,4 meter Samudera Pasifik.
Loihi dalam bahasa Hawaii berarti 'panjang' dan 'tinggi'. Gunung ini menjorok seperti taji dari sisi "Pulau Besar" Hawaii sekitar 20 mil dari pantai selatan.
Kepulauan Hawaii sendiri terbentuk sebagai bagian besar dari dasar laut melewati titik panas di bawah kerak bumi yang menusuk dasar laut, menciptakan gunung berapi yang memuntahkan batuan cair.
Diwartakan Hawaii News Now, 2 Juni 2021, gempa 4 magnitudo akibat aktivitas di gunung tersebut. Namun ini tidak memicu tsunami.
3. Gunung berapi Seamount X
Gunung berapi Seamount X berlokasi di bawah laut Kepulauan Mariana, Amerika Serikat. Aktivitas hidrotermal terdeteksi selama ekspedisi NOAA 2003 di gunung berapi bawah laut sekitar 70 km WSW Guam.
Puncak gunung berapi, disebut sebagai Seamount X, terletak 1.230 meter di bawah permukaan laut.
4. Gunung Kick 'Em, Jenny
Gunung Kick ‘EM, Jenny memiliki tinggi 1300 meter, dihitung dari bawah permukaan laut. Letaknya berada di 8 km di lepas pantai utara Grenada, sebuah negara kepulauan di Karibia.
Mengutip Volcano Discovery, Kick 'Em Jenny adalah gunung berapi bawah laut yang aktif secara historis.
Banyak erupsi historis dari gunung ini sejak 1939. Pada 1939, awan letusan naik hingga 275 meter di atas permukaan laut.
Letusan telah melibatkan aktivitas eksplosif dan ekstrusi tenang aliran lava dan kubah lava di kawah puncak.
5. Gunung berapi Marsili
Gunung berapi bawah laut Marsili berada di kedalaman 450 meter Laut Tyrrhenian, Italia, 39.25 derajat LU/14.39 derajat BT. Tepatnya sekitar sekitar 175 kilometer selatan daro Napoli.
Tingginya gunung ini sekitar 3.000 meter dari dasar laut. Puncak serta kawahnya mencapai 450 meter di bawah permukaan air.
Sebuah studi menunjukkan bahwa submarine, letusan eksplosif terjadi di Marsili pada zaman sejarah. Gunung berapi ini memiliki potensi (kemungkinan) untuk meletus lagi di masa depan.
(Sumber:优游国际.com/Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Rizal Setyo Nugroho)
/wiken/read/2022/01/16/122700081/5-gunung-berapi-bawah-laut-yang-masih-aktif